Tag Archive for: kegemukan

Hingga saat ini hipertensi masih menjadi masalah utama terkait faktor risiko penyakit jantung dan pembuluh darah yang masih banyak ditemui di Indonesia. Selain itu pengendalian hipertensi belum adekuat meskipun  sudah banyak pengobatan yang tersedia bagi masyarakat. Jumlah penderita hipertensi dengan tekanan darah tidak terkontrol terus meningkat. Obesitas di sisi lain juga merupakan salah satu faktor risiko utama dari hipertensi.

Hasil analisis situasi yang telah dilakukan di Dusun Cupuwatu I, Kalasan, Sleman, menunjukan bahwa di wilayah tersebut, prevalensi hipertensi, kegemukan dan kegemukan perut/obesitas sentral masih cukup tinggi. Dari hasil studi tersebut didapatkan bahwa obesitas sentral merupakan salah satu faktor yang berhubungan paling bermakna dengan kejadian hipertensi. Belum ada upaya  pencegahan dan pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM) berbasis masyarakat secara khusus, misalnya melalui kegiatan Posbindu PTM di wilayah dusun tersebut.

Tim pengabdian masyarakat Departemen Kedokteran Keluarga dan Komunitas FK-KMK UGM bekerjasama dengan HDSS Sleman dan Puskesmas Kalasan pada Minggu, 22 September 2024 melaksanakan Workshop Co-Development Program SERASI (Sehat Bersama Cegah dan Atasi Obesitas dan Hipertensi) dengan Masyarakat di Padukuhan Cupuwatu I. Ketua tim pengabdian masyarakat, dr. Yogi Fitriadi, M.Sc menjelaskan bahwa dengan terbentuknya teman sebaya atau teman SERASI dalam program ini, diharapkan dapat membantu masyarakat lainnya dalam upaya pencegahan maupun pengendalian kejadian hipertensi dan obesitas.

Selain memberikan penjelasan mengenai program SERASI kepada masyarakat di Padukuhan Cupuwatu I, tim pengabdian masyarakat juga mempraktikan cara pengukuran tekanan darah dan lingkar perut serta lingkar pinggang. Kegiatan ini dilanjutkan dengan sesi diskusi yang terbagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok yang berisi teman SERASI atau calon peer konselor dan kelompok yang berisi masyarakat dengan hipertensi dan obesitas.

Program SERASI merupakan sebuah inovasi program promosi kesehatan yang terbentuk melalui kolaborasi bersama antara akademisi, puskesmas, dan masyarakat. Program ini bertujuan untuk mengendalikan hipertensi dan obesitas di masyarakat dimana hal tersebut sejalan dengan tercapainya tujuan dari SDGs (Sustainable Development Goals). Mengapa pengendalian hipertensi dan obesitas penting dalam SDGs? Hipertensi dan obesitas merupakan dua faktor risiko utama untuk berbagai penyakit tidak menular (PTM) lainnya seperti penyakit jantung, stroke, dan diabetes. PTM merupakan salah satu penyebab utama kematian di dunia sehingga pengendalian hipertensi dan obesitas menjadi sangat penting untuk dapat mencapai tujuan SDGs, yaitu meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

Pengendalian hipertensi dan obesitas merupakan bagian integral dalam upaya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Selain itu dengan adanya kerjasama dan sinergi intas sektor, kita dapat menciptakan masyarakat yang sadar akan kesehatan dan lingkungan yang mendukung gaya hidup sehat sehingga diharapkan dapat mengurangi beban terkait PTM di seluruh dunia.

Dengan adanya program inovasi promosi kesehatan yang terintegrasi dengan kegiatan sosial dalam masyarakat, diharapkan masyarakat dusun Cupuwatu I dapat berpartisipasi aktif dalam upaya pencegahan dan pengendalian kejadian hipertensi dan obesitas secara bersama-sama melalui Program SERASI. Kegiatan pengembangan Program SERASI menjadi salah satu wujud nyata pengembangan program promosi kesehatan yang melibatkan berbagai pihak, termasuk masyarakat itu sendiri. Pelaksanaan program SERASI nantinya diharapkan dapat sesuai dengan keadaan dan kebutuhan dari masyarakat.

Penulis: Wing Ma Intan
Editor: Wing Ma Intan, dr, Yogi Fitriadi, M.Sc, dr. Galih Miawan Haryo Saputro

Hipertensi (tekanan darah tinggi) dan obesitas (kelebihan berat badan) adalah kondisi kesehatan yang sering kali berjalan beriringan. Keduanya merupakan masalah kesehatan global yang serius dan dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis lainnya seperti penyakit jantung dan pembuluh darah. Prevalensi penyakit tidak menular (PTM) terkait dengan hipertensi dan obesitas sentral di wilayah Kecamatan Kalasan merupakan yang tertinggi di wilayah Kabupaten Sleman (HDSS, 2022).

Tim pengabdian Masyarakat Departemen Kedokteran Keluarga dan Komunitas FK-KMK UGM bekerjasama dengan HDSS Sleman dan Puskesmas Kalasan pada Rabu, 18 September 2024 melaksanakan Workshop Co-Development dengan Tenaga Kesehatan Puskesmas Kalasan. “Workshop ini dilakukan untuk mengembangkan program promosi kesehatan terintegrasi SERASI (Sehat Bersama Cegah dan Atasi Obesitas dan Hipertensi) bagi warga di wilayah kerja Puskesmas Kalasan, khususnya dusun Cupuwatu I”, jelas dr. Yogi Fitriadi, M.Sc selaku ketua tim pengabdian masyarakat.

Perlu adanya suatu inovasi model pengembangan program promosi kesehatan yang  terintegrasi dalam kegiatan sosial di masyarakat untuk dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam program promosi kesehatan, khususnya dalam hal pengendalian kejadian hipertensi dan obesitas. Maka dari itu, upaya pencegahan dan pengendalian kejadian hipertensi dan obesitas dengan kolaborasi bersama menjadi sangat penting dilakukan untuk nantinya dapat menurunkan kejadian hipertensi dan obesitas di masyarakat.

Setelah pemaparan dan penjelasan materi oleh ketua Tim Pengabdian Masyarakat, kelompok yang terdiri dari Petugas Kesehatan Puskesmas Kalasan dibagi menjadi dua kelompok untuk berdiskusi mengenai pengembangan Program SERASI. Kelompok pertama berdiskusi mengenai pengembangan program SERASI bagi para peer konselor/teman sebaya yang nantinya akan menjadi agen perubahan di masyarakat untuk mensosialisasikan upaya pencegahan dan pengendalian kejadian hipertensi dan obesitas. Kelompok lainnya berdiskusi mengenai pengembangan program SERASI bagi para peserta/masyarakat.

Pengendalian PTM dalam hal ini penyakit hipertensi dan obesitas merupakan bagian integral dari upaya mencapai SDGs. Dengan mengintegrasikan upaya pengendalian PTM ke dalam berbagai program pembangunan, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan sejahtera. Hubungan antara SDGs dan pengendalian PTM sangat erat. Beberapa tujuan SDGs yang secara langsung berkaitan dengan pengendalian PTM antara lain menjamin hidup sehat dan mendorong kesejahteraan untuk semua orang di segala usia dengan memperkuat pencegahan penyakit.

Pencegahan penyakit dengan pengendalian perilaku individu dapat mengurangi ketimpangan antar negara dan juga dapat menciptakan kelompok manusia yang inklusif, aman, tangguh dan berkelanjutan. Selain itu, kolaborasi antara pihak akademisi dari Universitas Gadjah Mada dan tenaga kesehatan khususnya tenaga kesehatan Puskesmas Kalasan, Sleman dalam mengembangkan inovasi model program promosi kesehatan guna pencegahan dan pengendalian PTM diharapkan nantinya dapat menciptakan suatu inovasi yang mudah diterapkan dan sinergis dengan program kerja dari Puskesmas Kalasan.

Pengendalian PTM bukan hanya terkait masalah kesehatan, tetapi juga masalah sosial, ekonomi, dan lingkungan. Dengan mengintegrasikan upaya pengendalian PTM ke dalam kerangka SDGs, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih sehat dan berkelanjutan bagi semua.

Penulis: Wing Ma Intan
Editor: Wing Ma Intan, dr, Yogi Fitriadi, M.Sc