Tentang HDSS Sleman

Gambar Jumlah Responden HDSS Sleman di Setiap Kecamatan



Sistem Surveilans Demografi dan Kesehatan (Health and Demographic Surveillance System/HDSS) merupakan sistem surveilans yang mengumpulkan data transisi kependudukan, status kesehatan dan transisi sosial secara periodik dalam kurun waktu tertentu. Pada tahun 2014, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Sleman menginisiasi pelaksanaan HDSS di Kabupaten Sleman yang disebut HDSS Sleman. Pengumpulan data HDSS Sleman dilaksanakan setiap tahun. Hingga tahun 2020 telah dilaksanakan 6 siklus pengumpulan data. Kegiatan HDSS dibiayai oleh Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK), Universitas Gadjah Mada, Indonesia.

HDSS Sleman melibatkan 5,147 rumah tangga terpilih dari 216 kluster (blok sensus BPS). Pada siklus pertama (baseline survey) yang dilakukan pada tahun 2015, HDSS mengumpulkan data demografis dasar. Siklus kedua dan selanjutnya, HDSS Sleman akan memperbarui data demografis serta menambahkan data kesehatan lain berupa faktor perilaku berisiko, penyakit menular dan tidak menular, serta data pemanfaatan layanan kesehatan. Selain melakukan survei kesehatan dan demografi, HDSS Sleman juga membuka kesempatan bagi peneliti untuk melakukan penelitian tersarang (Nested Research) pada HDSS. Peneliti tersarang dapat memanfaatkan sampling frame maupun data HDSS Sleman sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Mendukung pengembangan keilmuan di bidang kesehatan melalui penelitian berbasis data populasi berkelas dunia yang inovatif, unggul, dan berkualitas.

  1. Mengumpulkan data longitudinal berbasis populasi yang berkualitas dengan efisien
  2. Mendukung keberlangsungan riset kesehatan di UGM
  3. Mendukung kegiatan pendidikan dan pelatihan di bidang penelitian longitudinal berbasis populasi
  4. Mendorong terbentuknya kebijakan kesehatan berdasarkan bukti ilmiah
  5. Mendukung kegiatan pengabdian masyarakat berbasis bukti ilmiah
  1. Membangun surveillance site untuk mengumpulkan data demografis, epidemiologi, faktor ekologis (faktor risiko), dan pemanfaatan pelayanan kesehatan
  2. Membangun jejaring dan kemitraan dalam rangka mendukung penyelenggaraan penelitian yang mandiri serta berkelanjutan
  3. Menghasilkan data demografi dan kesehatan yang berkualitas sebagai dasar penelitian lanjutan, evidence-based policy-making, pengabdian masyarakat, serta kegiatan pendidikan
  4. Menyelenggarakan kegiatan yang mendukung pendidikan di bidang penelitian longitudinal berbasis populasi
  5. Mendukung peningkatan status kesehatan masyarakat melalui pengabdian masyarakat berbasis bukti
  1. Terbentuknya surveillance site HDSS Sleman
  2. Memiliki jejaring dan kemitraan berskala nasional dan internasional
  3. Tergabung dalam jejaring HDSS internasional
  4. Terselenggaranya HDSS Sleman yang berkelanjutan
  5. Terbentuknya sistem informasi yang mendukung kinerja pengumpulan dan pengelolaan data HDSS Sleman
  6. Terbentuknya sistem kerjasama dengan skema penelitian tersarang, penggunaan data sekunder dan pengabdian masyarakat
  7. Terbangunnya kerjasama dengan pemerintah kabupaten Sleman dalam evaluasi dan pembentukkan kebijakan berdasarkan hasil penelitian (evidence-based policy-making)
  8. Terbentuknya sistem pendukung kegiatan pendidikan mahasiswa dan peneliti di bidang penelitian longitudinal berbasis populasi
  9. Terbentuknya sistem open data HDSS Sleman
  10. Terselenggaranya pengumpulan sampel biologis di populasi HDSS Sleman

HDSS Sleman menggunakan desain longitudinal panel. Perhitungan besar sampel survei longitudinal untuk dapat memperkirakan kondisi demografi dan kesehatan, menggunakan parameter utama angka kematian bayi (infant mortality rate, 25.0/1000 kelahiran hidup di Provinsi D.I Yogyakarta). Perhitungan besar sampel juga mempertimbangkan beberapa aspek lain yaitu: proporsi target populasi anak usia di bawah 5 tahun sebesar 7.9%, rata-rata jumlah anggota rumah tangga di kabupaten (3.3 di tahun 2013), confidence interval 95%, presisi, margin error sebesar 9%, dan efek desain penelitian (2.0).

Infant mortality rate dihitung dengan menggunakan Brass indicator. Dengan mempertimbangkan perkiraaan drop-out 10% dan non-response rate sebesar 5%, maka didapatkan besar sampel minimal sejumlah 4,942 rumah tangga atau dibulatkan menjadi 5,000 rumah tangga.

Populasi survey HDSS Sleman adalah penduduk yang bertempat tinggal di Kabupaten Sleman selama 6 bulan berturut-turut. Sampel dipilih menggunakan two-stage cluster sampling with probability proportionate to size.

  1. Tahap pertama 216 kluster dipilih secara acak dari 3,513 kluster di Kabupaten Sleman. Pemilihan kluster dilakukan dengan ketentuan 85% (184 kluster) di wilayah perkotaan dan 15% (32 kluster) di wilayah pedesaan, proporsional dengan rasio kota:desa Sleman secara keseluruhan.
  2. Pada tahap kedua dilakukan systematic random sampling untuk memilih 25 rumah tangga dari masing-masing kluster. Sebanyak 5,127 rumah tangga berpartisipasi dalam siklus 1 HDSS Sleman.

Pada baseline survey, HDSS Sleman berhasil mengumpulkan data 19,724 penduduk dari 5,147 kepala keluarga yang tersebar di 216 kluster pada seluruh kecamatan di Kabupaten Sleman. Sebanyak 184 kluster terletak di area perkotaan dan 32 kluster lainnya terletak di area pedesaan. Pada siklus 4 tahun 2018, responden yang tidak dapat dikunjungi dalam 3 siklus pembaharuan data diganti dengan responden baru (refreshment sample). Penambahan sampel rumah tangga ini dilakukan untuk menyesuaikan kembali jumlah sampel HDSS Sleman dengan hasil perhitungan kebutuhan minimal sampel.

Penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada publikasi berikut:

Dewi, FST., Choiriyyah, I., Indriyani, C., Wahab, Abdul., Lazuardi, Lutfan., Nugroho, Agung., et al. Designing and collecting data for a longitudinal study: the Sleman Health and Demographic Surveillance System (HDSS). Scandinavian Journal of Public Health 2018;46(7):704-710. https://doi.org/10.1177/1403494817717557

1. Ethical clearance

HDSS Sleman dilaksanakan setelah mendapatkan izin dari Komisi Etik Fakultas Kedokteran UGM pada tanggal 22 Juli 2014 dengan nomor KE/FK/842/EC. Persetujuan etika akan diperbarui setiap tahun sekali.

Tahun Jenis EC Nomor EC
22 Juli 2014 EC Siklus 1 Tahun 2015 KE/FK/842/EC
18 Agustus 2015 EC Siklus 2 Tahun 2016 KE/FK/1037/EC
27 April 2017 EC Siklus 3 Tahun 2017 KE/FK/0492/EC/2017
04 Mei 2018 EC Siklus 4 Tahun 2018 KE/FK/0434/EC/2018
10 Mei 2019 EC Siklus 5 Tahun 2019 KE/FK/0526/EC/2019
15 Mei 2020 EC Siklus 6 Tahun 2020 KE/FK/0586/EC/2020
11 Juni 2021 EC Siklus 7 Tahun 2021 KE/FK/0640/EC/2021
13 Juni 2022 EC Siklus 8 Tahun 2022 KE/FK/0641/EC/2022
12 Juni 2023 EC Siklus 9 Tahun 2023 KE/FK/0961/EC/2023

2. Informed Consent
Sebelum pengambilan data Siklus 1, responden HDSS Sleman dimintai persetujuan untuk berpartisipasi dalam survei selama 5 tahun. Responden diminta menandatangani lembar persetujuan berpartisipasi (informed consent) setelah mendapatkan informasi mengenai HDSS Sleman dan menyatakan kesediaannya berpartisipasi. Permintaan informed consent diulang setiap pengumpulan data siklus berikutnya.

3. Confidentiality
HDSS Sleman menjaga kerahasiaan data responden. Data yang dikeluarkan oleh HDSS Sleman merupakan data yang telah diolah sehingga tidak mengandung informasi yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi responden secara personal.

Pengumpulan data siklus ke-1 ini merupakan baseline survey yang mengumpulkan data demografi dasar. Pada siklus selanjutnya, HDSS memperbaharui data demografi dan mengumpulkan data kesehatan meliputi penyakit menular, penyakit tidak menular dan faktor risiko, kesehatan ibu dan anak, serta pemanfaatan pelayanan kesehatan.

Berikut adalah Peta Jalan Pengumpulan Data HDSS pada tahun 2015-2024. Tanda x pada kolom waktu pengumpulan data menandakan topik modul pertanyaan dikumpulkan pada tahun tersebut.

Periode siklus HDSS adalah periode pengumpulan data HDSS yang dilakukan setiap tahun, dimulai pada tahun 2015 dan kemudian disebut sebagai siklus 1 HDSS Sleman.

Berikut adalah periode pengumpulan data setiap siklus HDSS

  • Siklus 1 : 15 Januari – 28 April 2015
  • Siklus 2 : 1 Februari – 17 Juni 2016
  • Siklus 3 : 13 Maret – 22 Mei 2017
  • Siklus 4 : 26 Februari – 16 Mei 2018
  • Siklus 5 : 4 Maret – 29 Mei 2019
  • Siklus 6: 2 September 2020 – 31 Oktober 2020
  • Siklus 7: 22 September 2021- 31 Januari 2022
  • Siklus 8: 5 September 2022 – 29 Desember 2022