Tag Archive for: Global stability

Batik telah lama menjadi lebih dari sekadar kain tetapi juga merupakan medium untuk pemberdayaan ekonomi dan pelestarian budaya. Kelompok Wanita Batik (KWB) Sekar Melati Pundong II menjadi contoh nyata bagaimana sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dapat berkontribusi dalam pembangunan masyarakat. Dengan mengadopsi motif khas burung blekok, KWB Sekar Melati tidak hanya menghasilkan produk berkualitas tinggi, tetapi juga turut melestarikan kekayaan budaya lokal dan memperkuat identitas komunitas.

Inisiasi KWB Sekar Melati Pundong II yang dibuat Tim Pengabdian Masyarakat Waras Guyub Rukun ini merupakan salah satu kegiatan pengabdian masyarakat berkelanjutan yang telah dikelola Health and Demographic Surveillance System (HDSS) Sleman sejak tahun 2019. Pengabdian masyarakat ini dirancang untuk dapat mendukung pemberdayaan masyarakat yang mandiri dan berkelanjutan dengan program terencana setiap tahunnya. Kemandirian dan perluasan pemasaran menjadi target program pengabdian masyarakat ini pada tahun kelima pelaksanaannya. KWB Sekar Melati Pundong II merupakan UMKM yang berdiri pada tahun 2019 dan menghadapi beberapa tantangan yang harus dihadapi untuk dapat menjadi UMKM yang mandiri dan berkembang secara berkelanjutan.

Salah satu tantangan yang dihadapi yaitu adanya kompetitor-kompetitor dalam produksi batik di wilayah Mlati. Sebagai upaya untuk dapat mempertahankan kemandirian KWB Sekar Melati Pundong II tersebut, pada tanggal 28 September 2024 Tim Pengabdian Masyarakat Waras Guyub Rukun memberikan workshop dengan topik “Business Plan” yang dihadiri pengelola KWB Sekar Melati Pundong II. Workshop ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dalam meningkatkan nilai jual batik sekar melati melalui pengemasan dan pemasaran batik secara digital.

Acara dimulai dengan sambutan oleh sambutan Kepala Kelurahan Tirtoadi (Bapak Mardiharto), sambutan oleh perwakilan Ketua Padukuhan Pundong II, dan sambutan perwakilan Tim Pengabdian Masyarakat Waras Guyub Rukun. Setelah sambutan, acara inti dimulai dengan penyampaian materi oleh Bapak Wahyu Tri Atmojo yang merupakan konsultan koperasi dan usaha mikro, kecil, dan menengah bidang teknologi informasi dari Dinas Koperasi dan UKM Provinsi DIY. Materi yang disampaikan dalam workshop berupa cara merumuskan visi jangka panjang, termasuk memberikan panduan dalam menghadapi tantangan bisnis.

KWB Sekar Melati Pundong II merupakan contoh inspiratif bagaimana UMKM dapat berperan dalam mendukung tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs). Dengan terus meningkatkan sinergi multiheliks dan memanfaatkan teknologi dan inovasi, UMKM dapat menjadi pendorong penting dalam mewujudkan masa depan yang lebih berkelanjutan bagi semua.

Workshop business plan bagi KWB Sekar Melati Pundong II merupakan langkah konkret dalam mendukung pencapaian beberapa Goal SDGs berikut:

  1. SDG 8 – Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi

KWB Sekar Melati Pundong II berkontribusi dalam menciptakan lapangan pekerjaan melalui UMKM. Dengan mengembangkan produk batik yang khas dan berkualitas tinggi, mereka mampu meningkatkan pendapatan lokal dan pemberdayaan ekonomi komunitas. Kegiatan pelatihan seperti workshop “Business Plan” juga membantu memperkuat kemampuan KWB Sekar Melati Pundong II dalam bersaing, meningkatkan nilai jual, dan memperluas pemasaran produk melalui digitalisasi. Upaya ini sejalan dengan SDG 8 yang mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan, serta membuka peluang kerja layak bagi masyarakat.

  • SDG9 – Industri, Inovasi, dan Infrastruktur

Workshop ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas industri mikro seperti KWB Sekar Melati Pundong II dengan memperkenalkan metode perencanaan bisnis yang berkelanjutan dan efektif. Dalam hal ini UGM berperan dalam memperkuat KWB Sekar Melati Pundong II agar mampu meningkatkan daya saing dan kemandirian usaha, yang pada gilirannya memperkuat fondasi ekonomi di tingkat komunitas.

  • SDG 11 – Kota dan Komunitas Berkelanjutan
    Melalui pelestarian motif batik lokal seperti burung blekok, KWB Sekar Melati Pundong II berperan dalam melestarikan budaya lokal, memperkuat identitas komunitas, dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya budaya daerah. Pemberdayaan ini juga membuat komunitas lebih tangguh dalam menghadapi tantangan ekonomi dengan memanfaatkan sumber daya lokal.
  • SDG 17 – Kemitraan untuk Mencapai Tujuan
    Program pengabdian masyarakat yang diinisiasi oleh Tim Pengabdian Masyarakat Waras Guyub Rukun dan dukungan dari HDSS Sleman menunjukkan pentingnya kemitraan dalam mengembangkan UMKM. Keterlibatan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, konsultan, dan komunitas lokal, mencerminkan kolaborasi lintas sektor yang efektif. Kolaborasi ini membantu KWB Sekar Melati Pundong II menjadi UMKM yang mandiri dan berkembang secara berkelanjutan, sesuai dengan SDG17 yang menekankan pentingnya kerja sama dan kemitraan untuk mencapai tujuan pembangunan yang lebih luas.

Dengan target program pengabdian masyarakat Tim Pengabdian Masyarakat Waras Guyub Rukun tahun 2024 di KWB Sekar Melati Pundong II diharapkan peserta tidak hanya menghasilkan produk unggulan daerah, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat, serta mendorong pembangunan infrastruktur yang mendukung sektor kreatif.

Penulis : Bilqis Saptira Maulia, Salma Maharani Cahyadi, Aphrodita Sona Rachmadani
Editor: Naufal Farah Azizah
Dokumentasi: Aphrodita Sona Rachmadani

Pekan Raya Medika adalah acara tahunan yang diselenggarakan oleh Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM). Tahun ini, Pekan Raya Medika berlangsung pada tanggal 27-28 Oktober 2024, bertempat di kawasan FK-KMK UGM. Acara ini menjadi ajang perayaan inovasi yang mempertemukan berbagai pihak, mulai dari akademisi, industri, hingga alumni, dalam rangka menciptakan solusi kesehatan yang inovatif dan berkelanjutan.

Hari pertama Pekan Raya Medika 2024 dimulai dengan acara Fun Run, yang tidak hanya mempromosikan gaya hidup sehat tetapi juga meningkatkan semangat kebersamaan di antara peserta. Setelah Fun Run, acara dilanjutkan dengan Healthpreneur Talkshow yang menghadirkan para inovator, akademisi, dan praktisi untuk berbagi wawasan mengenai pengembangan produk kesehatan dan peluang solusi masalah kesehatan dengan inovasi di bidang kesehatan.

Bersamaan dengan berlangsungnya talkshow, diadakan pula Expo Pekan Raya Medika yang menampilkan berbagai inovasi yang dikembangkan oleh FK-KMK UGM. Salah satu inovasi unggulan yang dipamerkan adalah kontribusi dari Health and Demographic Surveillance System (HDSS) Sleman, sebuah unit riset yang fokus pada solusi kesehatan berbasis laboratorium populasi.

HDSS Sleman menghadirkan berbagai inovasi penting, termasuk BorangKu, sebuah formulir digital yang dirancang untuk mendukung pengumpulan data riset dengan efisien. Formulir ini tidak hanya mempermudah penelitian akademik tetapi juga berpotensi diterapkan secara luas di berbagai institusi. Selain itu, HDSS Sleman juga mengembangkan layanan pendukung riset untuk memperkuat lingkungan akademik dan penelitian di FK-KMK UGM.

Tidak hanya di bidang teknologi, HDSS Sleman juga menunjukkan komitmen terhadap pemberdayaan masyarakat melalui program berkelanjutan Kelompok Wanita Batik (KWT) Sekar Melati Pundong II. Program ini dimulai pada tahun 2019 sebagai solusi atas permasalahan kesehatan komunitas perempuan di Kabupaten Sleman. Seiring berjalannya waktu, program ini berkembang menjadi inisiatif yang memberdayakan kesehatan dan perekonomian perempuan melalui produk batik sebagai komoditas lokal yang dikenal secara global. Produk-produk batik hasil karya KWT juga dipamerkan di Expo Pekan Raya Medika.

Acara Pekan Raya Medika 2024 mendukung beberapa Sustainable Development Goals (SDGs) diantaranya:

  • SDG 3: Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan

Kegiatan seperti Fun Run, Posbindu, dan inovasi BorangKu mendukung promosi gaya hidup sehat, deteksi dini masalah kesehatan, serta pengumpulan data kesehatan berbasis bukti untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

  • SDG 5: Kesetaraan

Melalui program KWB Sekar Melati Pundong II, FK-KMK UGM mendukung pemberdayaan perempuan dengan menciptakan peluang ekonomi melalui produk batik lokal yang berdaya saing.

  • SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi

Dukungan terhadap pengembangan produk batik KWB Sekar Melati Pundong II di Expo menunjukkan komitmen terhadap penciptaan pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi lokal berbasis komoditas unggulan.

  • SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan

Pekan Raya Medika memperkuat kemitraan antara akademisi, industri, dan masyarakat melalui kegiatan kolaboratif seperti Healthpreneur Talkshow dan Expo Inovasi, guna mendorong pencapaian SDGs.

Pekan Raya Medika menunjukkan bahwa kolaborasi antarpihak adalah kunci untuk menciptakan solusi inovatif yang dapat membawa perubahan positif, baik di tingkat lokal maupun global.

Dengan semangat inovasi dan keberlanjutan, Pekan Raya Medika 2024 menjadi bukti nyata bahwa kontribusi akademik dapat memberikan dampak signifikan dalam mendukung pencapaian SDGs, sekaligus menginspirasi komunitas untuk terus menciptakan solusi kesehatan yang lebih baik.

Penulis: Naufal Farah Azizah
Editor: Septi Kurnia Lestari
Foto: Asy’Shifa Wijayanty

Mulai tahun 2024, Health and Demographic Surveillance System (HDSS) Sleman membuka pintu bagi mahasiswa kedokteran untuk menjalani program magang (internship) selama blok elektif. Pada tanggal 3 September 2024, HDSS Sleman menyambut kedatangan tiga mahasiswa kedokteran yang antusias untuk memperoleh pengalaman praktis di bidang kesehatan masyarakat.

Selama orientasi, para mahasiswa diperkenalkan dengan berbagai aspek kegiatan HDSS Sleman, mulai dari sejarah hingga program-program yang sedang berjalan. Mereka juga berkesempatan untuk berbagi harapan dan tujuan yang ingin dicapai selama magang.

Salah satu tujuan utama HDSS Sleman adalah mendukung pengembangan lingkungan akademik Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM. Dengan menyediakan akses ke data berkualitas tinggi dan kesempatan untuk terlibat dalam penelitian kesehatan masyarakat, HDSS Sleman berharap dapat membantu mahasiswa mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang relevan.

Selama magang, mahasiswa akan mendapatkan kesempatan untuk belajar dari para ahli di bidang kesehatan masyarakat dan terlibat dalam berbagai kegiatan penelitian. Mereka juga akan memiliki kesempatan untuk berkontribusi pada pengembangan program-program HDSS Sleman.

Kolaborasi dengan SDGs:

Kegiatan magang di HDSS Sleman sejalan dengan beberapa Sustainable Development Goals (SDGs). Pertama, magang ini mendukung SDG3: Kesehatan dan Kesejahteraan yang Baik. Dengan memberikan pengalaman praktis kepada mahasiswa kedokteran, HDSS Sleman membantu mempersiapkan generasi muda tenaga kesehatan yang berkualitas untuk melayani masyarakat.

Kedua, magang ini juga berkontribusi pada SDG4: Pendidikan Berkualitas. Dengan memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar dan mengembangkan keterampilan, HDSS Sleman membantu meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia.

Ketiga, magang ini dapat mendukung SDG17: Penguatan Sarana Pelaksanaan dan Menghidupkan Kembali Kemitraan Global untuk Pembangunan Berkelanjutan. Dengan melibatkan mahasiswa dalam kegiatan penelitian dan pengembangan program kesehatan masyarakat, HDSS Sleman dapat memperluas jaringan kerjasama dan memperkuat upaya pembangunan berkelanjutan di tingkat lokal.

HDSS Sleman berkomitmen untuk terus memberikan peluang bagi mahasiswa kedokteran untuk belajar dan berkontribusi pada pembangunan kesehatan masyarakat di Sleman. Melalui magang ini, diharapkan mahasiswa dapat memperoleh pengalaman berharga dan menjadi tenaga kesehatan yang kompeten dan berdedikasi.

Penulis: Naufal Farah Azizah
Editor: Septi Kurnia Lestari
Dokumentasi: Dewi Caesaria Fitriani

Tahukah kamu bahwa kebiasaan merokok bisa memperburuk kondisi kesehatanmu, terutama jika kamu memiliki tekanan darah tinggi (hipertensi)? Sebuah penelitian menarik yang dilakukan pada tahun 2017 di Sleman, Yogyakarta, menunjukkan bahwa ada beberapa faktor yang bisa memengaruhi kesuksesan seseorang dalam berhenti merokok.

Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional, artinya peneliti mengumpulkan data dari 120 orang yang tinggal di Sleman pada satu waktu tertentu. Responden terdiri dari dua kelompok: mereka yang sudah berhasil berhenti merokok dan mereka yang masih merokok. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami apa saja yang membuat orang berhenti merokok, khususnya bagi mereka yang memiliki hipertensi.

Setelah menganalisis data menggunakan uji chi-square dan regresi logistik, peneliti menemukan dua faktor utama yang signifikan meningkatkan kemungkinan seseorang berhasil berhenti merokok:

  1. Pendidikan: Orang yang memiliki tingkat pendidikan lebih tinggi memiliki peluang 1,56 kali lebih besar untuk berhenti merokok dibandingkan dengan mereka yang berpendidikan rendah.
  2. Riwayat Penyakit Lain: Orang yang memiliki penyakit lain selain hipertensi memiliki peluang 2,7 kali lebih besar untuk berhenti merokok.

Menariknya, penelitian ini juga menemukan bahwa faktor usia, pekerjaan, status pernikahan, kondisi ekonomi, dan saran dokter ternyata tidak terlalu berpengaruh terhadap keputusan seseorang untuk berhenti merokok.

Hasil penelitian ini memberikan wawasan berharga bagi upaya meningkatkan kesehatan masyarakat, terutama dalam mengurangi beban penyakit terkait merokok. Dengan memahami faktor-faktor yang berkontribusi pada kesuksesan berhenti merokok, pemerintah dan lembaga kesehatan dapat merancang program intervensi yang lebih efektif. Misalnya, program pendidikan tentang bahaya merokok dan manfaat berhenti merokok mungkin lebih efektif jika ditargetkan pada mereka yang berpendidikan rendah. Selain itu, pendekatan holistik yang melibatkan penanganan berbagai penyakit kronis mungkin juga dapat membantu meningkatkan angka keberhasilan berhenti merokok.

Selain itu, temuan ini juga relevan dengan Sustainable Development Goals (SDGs). Secara khusus, upaya mengurangi kebiasaan merokok sejalan dengan tujuan ketiga SDG3, yaitu memastikan kehidupan yang sehat dan meningkatkan kesejahteraan bagi semua orang di segala usia. Selain itu, kolaborasi lintas sektor dan kemitraan yang kuat antara pemerintah, lembaga kesehatan, masyarakat sipil, dan sektor swasta sangat penting untuk mencapai tujuan ini. Hal ini sejalan dengan SDG17 yang menekankan pentingnya memperkuat sarana pelaksanaan dan menghidupkan kembali kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan.

Dengan membantu lebih banyak orang berhenti merokok, kita tidak hanya meningkatkan kualitas hidup individu, tetapi juga berkontribusi pada penurunan beban penyakit tidak menular dan kematian dini di tingkat global.

Penulis: Naufal Farah Azizah
Editor: Septi Kurnia Lestari
Ilustrasi: dibuat menggunakan AI ∙ 29 Agustus 2024 jam 11:10

Referensi: Wikansari, N., Kertia, N., & Dewi, F. S. T. (2017). Determinan perilaku berhenti merokok pada penderita hipertensi di kabupaten Sleman. Berita Kedokteran Masyarakat33(3), 135-140.

Proyek Women’s Health Incubator (WHInc) merupakan inisiatif yang diinisiasi oleh Monash University Malaysia, dengan tujuan utama untuk memperkuat infrastruktur dan kolaborasi dalam upaya memperluas dampak positif yang dapat dikontribusikan berbagai health and demographic surveillance system (HDSS) yang ada di Asia. Beberapa HDSS yang terlibat dalam proyek ini antara lain HDSS Sleman dari Indonesia, SEACO dari Malaysia, dan Matlab dari Bangladesh.

Proyek WHInc berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah Malaysia serta beberapa perguruan tinggi ternama, seperti International Centre for Diarrhoeal Disease ResearchBangladesh, Universitas Gadjah Mada (UGM), University of Malaya Malaysia, dan University of Cambridge (MRC Epidemiology Unit) dari Inggris. Kolaborasi ini diharapkan dapat menghasilkan strategi-strategi inovatif yang mampu meningkatkan kesehatan wanita di Asia, terutama di daerah-daerah yang selama ini kurang mendapatkan perhatian.

Proyek ini terdiri dari lima fase utama, yaitu Envisioning Workshop, Process Exploration, Synthesis and Project Engagement, Validation Visits to HDSSs, dan Reflection and Dissemination. Fase awal dari proyek ini adalah pelaksanaan Envisioning Workshop yang telah dilakukan secara hybrid pada 13 dan 14 Juni 2024. Workshop ini mengundang tiga HDSS, yaitu HDSS Sleman, SEACO Malaysia, dan Matlab Bangladesh, yang bersama-sama mendiskusikan potensi kolaborasi masing-masing HDSS dengan pemangku kepentingan dalam mendukung peningkatan kesehatan perempuan.

Dalam workshop ini, HDSS Sleman berkesempatan untuk menyampaikan potensi kolaborasi yang dimiliki selama 10 tahun dalam mengidentifikasi dan mendukung peningkatan kesehatan perempuan. Hal ini sangat relevan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) SDG3 yaitu “Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan” yang menekankan pentingnya memastikan kehidupan sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang di segala usia. Selain itu, proyek ini juga mendukung pencapaian SDG5 yaitu “Kesetaraan Gender,” dengan berfokus pada peningkatan kesehatan wanita yang merupakan salah satu aspek penting dalam mewujudkan kesetaraan gender.

Selain itu, proyek WHInc juga mencerminkan komitmen terhadap SDG17, “Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.” Proyek ini merupakan contoh nyata upaya kemitraan global dapat mempercepat pencapaian tujuan pembangunan dengan menggabungkan kekuatan berbagai negara dan lembaga untuk mencapai hasil yang lebih besar dan lebih berdampak. Kolaborasi lintas batas ini dapat memperkuat kapasitas setiap pihak yang terlibat dan memaksimalkan efektivitas inisiatif kesehatan di Asia.

Dengan adanya inisiatif ini, diharapkan proyek WHInc dapat memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kesehatan wanita di Asia, sekaligus memperkuat kolaborasi antarnegara dan lembaga dalam bidang kesehatan. Proyek ini diharapkan menjadi langkah awal yang signifikan dalam upaya mencapai tujuan pembangunan yang lebih inklusif dan berkelanjutan di kawasan Asia.

Penulis: Naufal Farah Azizah
Editor: Septi Kurnia Lestari
Dokumentasi: Naufal Farah Azizah