HDSS Sleman telah mengundang beberapa tokoh masyarakat mewakili kecamatan di Kabupaten Sleman untuk mengikuti diskusi informal dalam rangka inisiasi pembentukan Community Engagement Committee (CEC). Pembentukan CEC bertujuan untuk meningkatkan peran serta dan kerjasama tokoh masyarakat sebagai penggerak, fasilitator dan motivator bagi masyarakat dalam kegiatan HDSS Sleman. Diskusi informal ini dimaksudkan untuk menggali permasalahan yang dirasakan masyarakat terkait pengambilan data HDSS Sleman dan memohon masukan dari masyarakat terkait rencana pembentukan CEC. Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 22 Oktober 2019 di sekretariat HDSS Sleman, Gedung Radiopoetro Lantai 1 Sayap Barat, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM.

Kegiatan ini dihadiri oleh tokoh masyarakat meliputi :
1. Perwakilan Perkumpulan Promotor dan Pendidik Kesehatan Masyarakat Indonesia (PPPKMI)
2. Kepala Polsek Kecamatan Ngaglik
3. Komandan Rayon Militer Kecamatan Depok
4. Ketua PKK Dusun Sribit, Desa Sendangtirto, Kecamatan Berbah
5. Kepala Dusun Sribit, Desa Sendangtirto, Kecamatan Berbah
6. Ketua PKK Dusun Sidomulyo, Desa Trimulyo, Kecamatan Sleman
7. Sub PPKBD (Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa) Dusun Gamplong, Desa Sumber Rahayu, Kecamatan Moyudan
8. Sub PPKBD (Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa) Dusun Mergan, Desa Sendang Mulyo, Kecamatan Minggir.

Pada saat pelaksanaan kegiatan diskusi, tokoh masyarakat kekhawatiran masyarakat bila enumerator yang datang adalah penipuan. Selain itu, masyarakat mengeluhkan karena harus dikunjungi setiap tahun dan menanyakan apakah bisa jika respondennya diganti.

Untuk menjaga hubungan baik dengan responden, HDSS Sleman telah menyelenggarakan kegiatan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat di wilayah kerja HDSS. Terkait dengan hal tersebut, warga juga menanyakan apakah dusun di Kabupaten Sleman yang tidak menjadi wilayah kerja HDSS juga bisa mendapatkan penyuluhan. Masukan dari tokoh masyarakat terkait pengambilan data HDSS Sleman diantaranya pemberian informasi mengenai hasil pengambilan data sampai ke level terkecil, kegiatan sosialisasi/penyuluhan sebelum enumerator turun ke lapangan dan pemberian informasi kepada masyarakat bahwa masyarakat tersebut diambil datanya sebagai barometer situasi di Kabupaten Sleman. Secara umum tokoh masyarakat antusias dengan kegiatan ini. Diskusi bersama tokoh masyarakat perlu ditingkatkan cakupannya kepada seluruh dusun di Kabupaten Sleman.

Sebelum menutup kegiatan, tokoh masyarakat diajak untuk mengunjungi laboratorium biobank milik FK-KMK UGM. Kunjungan ini bertujuan agar tokoh masyarakat mengetahui bagaimana proses penyimpanan biosampel, terutama sampel darah dari kegiatan pengambilan sampel darah di masyarakat yang telah dilakukan oleh HDSS Sleman sebelumnya. Dari kegiatan kunjungan ini, tokoh masyarakat dapat memahami bahwa sampel darah yang diambil benar-benar dijaga kualitas dan kerahasiaannya sehingga dapat dimanfaatkan untuk penelitian kesehatan dalam jangka waktu yang panjang.

 

 

Diskusi bersama Tokoh Masyarakat untuk Menginisiasi CEC di Sekretariat HDSS Sleman

 

Kunjungan Tokoh Masyarakat ke Laboratorium Biobank FK-KMK UGM

 

Foto Bersama Tokoh Masyarakat di FK-KMK UGM

Sosialisasi HDSS Sleman kepada puskesmas di daerah dilaksanakan pada tanggal 16 November 2018.  Sosialisasi ini mengangkat tema “Peran Institusi Kesehatan dalam Mendukung Riset Kesehatan di Masyarakat”. Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan kerjasama antara HDSS Sleman dengan puskesmas di Kabupaten Sleman serta melaksanakan sosialisasi rencana kerjasama untuk rencana pengambilan sampel darah dengan melibatkan puskesmas. Sebanyak 49 orang perwakilan puskesmas hadir dalam kegiatan ini. Narasumber yang hadir antara lain dr. Novita Krisnaeni, MPH (Kepala bidang pencegahan dan pengendalian penyakit, dinas kesehatan Sleman) dengan materi pentingnya kolaborasi dalam pengendalian penyakit tidak menular, Drs. Pranama, M.Si (Kepala bidang kesejahteraan rakyat dan pemerintahan) dengan materi peta pembangunan kesehatan Kabupaten Sleman, dr. Fatwa Sari Tetra Dewi, MPH, Ph.D (Ketua Peneliti HDSS Sleman) dengan materi HDSS Sleman dan kontribusinya dalam pengendalian penyakit tidak menular di Kabupaten Sleman.

Dalam kegiatan ini lakukan diskusi tentang hasil dari pengambilan data data HDSS serta pemaparan rencana yang akan dilaksanakan oleh HDSS Sleman. Puskesmas mengharapkan hasil HDSS Sleman disampaikan kepada mereka agar ada kolaborasi sehingga dapat saling melengkapi. Data HDSS Sleman dapat digunakan sebagai kebijakan di puskesmas. Sebagai tindak lanjut kegiatan pengambilan sampel darah yang akan dilaksanakan oleh HDSS Sleman. Perwakilan puskesmas menanggapi positif terhadap rencana kegiatan pengambila sampel darah yang akan dilaksanakan oleh HDSS Sleman. Dinas kesehatan Kabupaten Sleman mengemukakan bahwa pendampingan kegiatan penelitian HDSS Sleman dapat menyesuaikan kondisi di puskesmas.

  

HDSS Sleman bertujuan untuk memantau kesehatan dan kependudukan yang menggambarkan masyarakat se-Kabupaten Sleman. Pengembangan HDSS Sleman diharapkan dapat mendorong pengembangan kebijakan yang berbasis bukti untuk meminimalisir dampak peningkatan beban penyakit. Untuk mewujudkan tujuan tersebut diperlukan peran dari aparatur serta stakeholder untuk menggerakkan masyarakat. Oleh karena itu, tim peneliti HDSS Sleman bekerja sama dengan tim pengabdian masyarakat FK-KMK UGM menyelenggarakan pelatihan kepada tokoh masyarakat di Kabupaten Sleman, meliputi tingkat kecamatan, desa, kepolisian sektor (polsek) dan komando rayon militer (koramil). Kegiatan pelatihan ini dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan serta pemahaman terhadap penyakit tidak menular (PTM) serta peran aparat dalam penanggulangan penyakit tidak menular. Kegiatan ini juga merupakan bentuk sosialisasi HDSS agar lebih dikenal dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan pada hari Jumat, 26 Oktober 2018 di Ruang kuliah lantai 2, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM. Kegiatan ini dihadiri oleh 105 camat, kepala desa, kapolsek serta danramil se Kabupaten Sleman. Narasumber pelatihan ini yaitu dr. Novita Krisnaeni, MPH (Kepala bidang pencegahan dan pengendalian penyakit, dinas kesehatan Sleman) yang menyampaikan materi ‘Mengenali Penyakit Tidak Menular’. Narasumber kedua yaitu Drs. Pranama, M.Si (Kepala bidang kesejahteraan rakyat dan pemerintahan) yang menyampaikan materi ‘Peran Aparat dalam Mendukung Penanggulangan Penyakit Tidak Menular’. Narasumber ketiga yaitu dr. Fatwa Sari Tetra Dewi, MPH, Ph.D (Ketua Peneliti HDSS Sleman) yang menyampaikan materi HDSS dan Pola Penyakit di Sleman. Tokoh masyarakat cukup antusias dalam pelatihan ini dan berharap kegiatan serupa dapat dilaksanakan kembali.

Tim HDSS Sleman pada tanggal 4-6 Oktober 2018 melakukan studi banding ke Southeast Asia Community Observatory (SEACO), Malaysia (HDSS Malaysia). Tim peneliti HDSS Sleman yang berkesempatan mengunjungi wilayah kerja SEACO di Segamat, Malaysia adalah dr. Fatwa Sari Tetra Dewi, MPH., Ph.D, Drs. Abdul Wahab, MPH dan Agung Nugroho, AMG, MPH. Tujuan kunjungan tim HDSS Sleman adalah menindaklanjuti kunjungan SEACO ke HDSS Sleman serta menjajaki peluang kerjasama dengan SEACO-MONASH University, Malaysia.

Pada kunjungan tersebut, tim HDSS Sleman melihat langsung fasilitas dan kegiatan di SEACO, berkunjung ke salah satu fasilitas kesehatan yang bermitra dengan SEACO, dan melakukan observasi langsung proses pengambilan data. Selain itu, tim HDSS Sleman melakukan diskusi dan berbagi pengalaman dengan tim peneliti SEACO dan Jeffrey Cheah School of Medicine and Health Science. Tim HDSS Sleman juga berkesempatan untuk mempresentasikan potensi kolaborasi HDSS Sleman dengan SEACO-Monash University.

Pelajaran yang dapat diambil dari kunjungan tersebut adalah strategi SEACO baik dalam melakukan pendekatan dengan masyarakat dan mitra strategis. SEACO membentuk community engagement committee (CEC) yaitu komite masyarakat yang turut serta dalam proses pengawasan dan menjadi konsultan dalam penyelenggaraan penelitian sehingga masyarakat dilibatkan dalam setiap agenda kegiatan SEACO. Selain itu, SEACO juga menjalin hubungan baik dengan fasilitas kesehatan, rumah sakit, kementerian kesehatan, polisi, tokoh masyarakat, dan stakeholders terkait. SEACO memasang iklan dalam bentuk pemasangan baliho dan menulis artikel di koran sebagai strategi pengenalan SEACO kepada masyarakat.

Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan staf HDSS Sleman, pada tanggal 27 April 2018 diadakan pelatihan penggunaan Open Data Kit (ODK). Pelatihan diikuti oleh seluruh staf HDSS Sleman. Pembicara dalam pelatihan ini adalah Rio Aditya Pratama, S.Gz. Beberapa materi tentang ODK disampaikan dalam pelatihan ini, diantaranya pengenalan ODK, cara membuat form, pengumpulan data menggunakan ODK, serta penggunaan data aggregate (penyimpan data). Pada akhir sesi peserta diminta untuk mempraktekkan membuat ODK.

Center of Health Behavior and Promotion (CHBP) FKKMK UGM bekerja sama dengan HDSS Sleman melaksanakan pelatihan pemberdayaan masyarakat dalam program PIS-PK pada tanggal 3-4 Mei 2018. Peserta pelatihan merupakan mahasiswa Program Pascasarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati Bandar Lampung.  Pada kesempatan ini ketua HDSS Sleman, dr. Fatwa Sari Tetra Dewi memperkenalkan profil HDSS Sleman. Dalam pelatihan ini terdapat sesi analisis data kuantitatif serta coaching clinic yang difasilitasi oleh project manager, Septi Kurnia Lestari, S.Gz, MMedScPH serta tim Data Manager HDSS Sleman. Peneliti HDSS Sleman turut serta menjadi pembicara dalam pelatihan ini. Dr. Supriyati, S.Sos, M.Kes menyampaikan materi tentang pengalaman pemanfaatan data HDSS untuk pemberdayaan masyarakat dan dr. Lutfan Lazuardi, M.Kes, Ph.D menyampaikan tentang pemanfaatan data HDSS sebagai bahan advokasi kepada pemerintah.

Penyampaian materi oleh Dr. Supriyati, S.Sos, M.Kes

Penyampaian materi oleh dr. Lutfan Lazuardi, M.Kes, Ph.D

Sesi analisis data kuantitatif oleh project manager dan tim data manager HDSS Sleman

Penyajian data hasil analisis merupakan salah satu upaya penting untuk memudahkan pembaca memahami konten hasil analisis. Pada tahun 2018, HDSS Sleman berupaya untuk meningkatkan kemampuan para staf untuk dapat menyajikan data hasil analisis secara lebih menarik sehingga dilakukan pelatihan visualisasi penyajian data dengan aplikasi Tableau. Pelatihan dilaksanakan sebanyak empat kali pertemuan yaitu pada tanggal 4, 11, 18, dan 25 Mei 2018 bertempat di Sekretariat HDSS Sleman. Peserta pelatihan merupakan seluruh staf HDSS Sleman. Materi pelatihan meliputi pengenalan tableau, visualisasi data 1, visualisasi data 2, dan pembuatan dashboard.

Tanggal 12 Mei 2018 dilaksanakan penyuluhan di RT 01 Dusun Pangukan, Tridadi, Sleman. Penyuluhan dilaksanakan bertepatan dengan rapat rutin bapak-bapak RT 01 dihadiri oleh 26 orang. Penyuluhan yang disampaikan bertema “Gizi Selama Puasa”. Materi penyuluhan disampaikan oleh Ibu Aviria Ermamilia, S.Gz, M.Gizi, RD. Dalam penyuluhan ini disampaikan tentang manfaat puasa, pemenuhan gizi selama puasa, contoh menu sehari untuk bulan puasa, dan aktivitas fisik selama puasa.

Penyuluhan Gizi Selama Puasa di Dusun Pangukan

Penyuluhan di Dusun Kuningan, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman telah dilaksanakan pada tanggal 6 Mei 2018. Peserta penyuluhan merupakan perkumpulan ibu-ibu PKK Dusun Candiwinangun. Bertepatan dengan persiapan datangnya bulan ramadhan, pada kesempatan ini penyuluhan mengambil tema tentang “Kesehatan Terkait Puasa Ramadhan”. Materi penyuluhan disampaikan oleh tim HDSS Sleman. Dalam penyuluhan ini disampaikan tentang manfaat puasa ramadhan dan cara pemenuhan gizi selama puasa ramadhan. Sambutan peserta antusias dengan penyuluhan ini, dilihat dari adanya beberapa pertanyaan dari peserta terkait topik yang disampaikan.

Penyuluhan Kesehatan Terkait Puasa di Dusun Candiwinangun

Pada tanggal 15 Maret 2018 dilaksanakan public lecture dengan tema Non Communicable Disease (NCD) and Global Health di Auditorium Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan. Pembicara Sam Byfield, Manager, Strategic Planning and Engagement Victorian Department of Health and Human Services, University of Melbourne, Australia. Materi yang disampaikan dalam kuliah umum ini adalah perkembangan penyakit tidak menular yang ada di Australia maupun di negara Asia Tenggara. Selain itu disampaikan pula berbagai kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah Australia untuk menanggulangi masalah penyakit tidak menular.

Dalam kegiatan ini ketua peneliti HDSS, dr. Fatwa Sari Tetra Dewi, MPH., Ph.D berkesempatan menjadi pembahas bersama dengan dr. Anggoro Budi Hartopo, M.Sc., Sp.PD, Ph.D. Pada kesempatan ini dr. Fatwa Sari Tetra Dewi, MPH., Ph.D menyampaikan tentang masalah penyakit tidak menular yang ada di wilayah Sleman dan di D.I.Yogyakarta, dan Indonesia berdasarkan data RISKESDAS dan data HDSS Sleman. Masalah penyakit tidak menular yang disoroti diantaranya adalah hipertensi, diabetes mellitus, stroke, dan penyakit kardiovaskuler. Dalam presentasi ini disampaikan pula tentang persentase aktivitas fisik dan konsumsi sayur buah masyarakat kaitannya dengan Non Communicable Disease (NCD).

Pembicara, Pembahas serta Moderator dalam Public Lecture “Non Communicable Disease (NCD) and Global Health”

Presentasi dr. Fatwa Sari Tetra Dewi dalam Public Lecture “Non Communicable Disease (NCD) and Global Health”