Batik telah lama menjadi lebih dari sekadar kain tetapi juga merupakan medium untuk pemberdayaan ekonomi dan pelestarian budaya. Kelompok Wanita Batik (KWB) Sekar Melati Pundong II menjadi contoh nyata bagaimana sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dapat berkontribusi dalam pembangunan masyarakat. Dengan mengadopsi motif khas burung blekok, KWB Sekar Melati tidak hanya menghasilkan produk berkualitas tinggi, tetapi juga turut melestarikan kekayaan budaya lokal dan memperkuat identitas komunitas.

Inisiasi KWB Sekar Melati Pundong II yang dibuat Tim Pengabdian Masyarakat Waras Guyub Rukun ini merupakan salah satu kegiatan pengabdian masyarakat berkelanjutan yang telah dikelola Health and Demographic Surveillance System (HDSS) Sleman sejak tahun 2019. Pengabdian masyarakat ini dirancang untuk dapat mendukung pemberdayaan masyarakat yang mandiri dan berkelanjutan dengan program terencana setiap tahunnya. Kemandirian dan perluasan pemasaran menjadi target program pengabdian masyarakat ini pada tahun kelima pelaksanaannya. KWB Sekar Melati Pundong II merupakan UMKM yang berdiri pada tahun 2019 dan menghadapi beberapa tantangan yang harus dihadapi untuk dapat menjadi UMKM yang mandiri dan berkembang secara berkelanjutan.

Salah satu tantangan yang dihadapi yaitu adanya kompetitor-kompetitor dalam produksi batik di wilayah Mlati. Sebagai upaya untuk dapat mempertahankan kemandirian KWB Sekar Melati Pundong II tersebut, pada tanggal 28 September 2024 Tim Pengabdian Masyarakat Waras Guyub Rukun memberikan workshop dengan topik “Business Plan” yang dihadiri pengelola KWB Sekar Melati Pundong II. Workshop ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dalam meningkatkan nilai jual batik sekar melati melalui pengemasan dan pemasaran batik secara digital.

Acara dimulai dengan sambutan oleh sambutan Kepala Kelurahan Tirtoadi (Bapak Mardiharto), sambutan oleh perwakilan Ketua Padukuhan Pundong II, dan sambutan perwakilan Tim Pengabdian Masyarakat Waras Guyub Rukun. Setelah sambutan, acara inti dimulai dengan penyampaian materi oleh Bapak Wahyu Tri Atmojo yang merupakan konsultan koperasi dan usaha mikro, kecil, dan menengah bidang teknologi informasi dari Dinas Koperasi dan UKM Provinsi DIY. Materi yang disampaikan dalam workshop berupa cara merumuskan visi jangka panjang, termasuk memberikan panduan dalam menghadapi tantangan bisnis.

KWB Sekar Melati Pundong II merupakan contoh inspiratif bagaimana UMKM dapat berperan dalam mendukung tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs). Dengan terus meningkatkan sinergi multiheliks dan memanfaatkan teknologi dan inovasi, UMKM dapat menjadi pendorong penting dalam mewujudkan masa depan yang lebih berkelanjutan bagi semua.

Workshop business plan bagi KWB Sekar Melati Pundong II merupakan langkah konkret dalam mendukung pencapaian beberapa Goal SDGs berikut:

  1. SDG 8 – Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi

KWB Sekar Melati Pundong II berkontribusi dalam menciptakan lapangan pekerjaan melalui UMKM. Dengan mengembangkan produk batik yang khas dan berkualitas tinggi, mereka mampu meningkatkan pendapatan lokal dan pemberdayaan ekonomi komunitas. Kegiatan pelatihan seperti workshop “Business Plan” juga membantu memperkuat kemampuan KWB Sekar Melati Pundong II dalam bersaing, meningkatkan nilai jual, dan memperluas pemasaran produk melalui digitalisasi. Upaya ini sejalan dengan SDG 8 yang mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan, serta membuka peluang kerja layak bagi masyarakat.

  • SDG9 – Industri, Inovasi, dan Infrastruktur

Workshop ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas industri mikro seperti KWB Sekar Melati Pundong II dengan memperkenalkan metode perencanaan bisnis yang berkelanjutan dan efektif. Dalam hal ini UGM berperan dalam memperkuat KWB Sekar Melati Pundong II agar mampu meningkatkan daya saing dan kemandirian usaha, yang pada gilirannya memperkuat fondasi ekonomi di tingkat komunitas.

  • SDG 11 – Kota dan Komunitas Berkelanjutan
    Melalui pelestarian motif batik lokal seperti burung blekok, KWB Sekar Melati Pundong II berperan dalam melestarikan budaya lokal, memperkuat identitas komunitas, dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya budaya daerah. Pemberdayaan ini juga membuat komunitas lebih tangguh dalam menghadapi tantangan ekonomi dengan memanfaatkan sumber daya lokal.
  • SDG 17 – Kemitraan untuk Mencapai Tujuan
    Program pengabdian masyarakat yang diinisiasi oleh Tim Pengabdian Masyarakat Waras Guyub Rukun dan dukungan dari HDSS Sleman menunjukkan pentingnya kemitraan dalam mengembangkan UMKM. Keterlibatan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, konsultan, dan komunitas lokal, mencerminkan kolaborasi lintas sektor yang efektif. Kolaborasi ini membantu KWB Sekar Melati Pundong II menjadi UMKM yang mandiri dan berkembang secara berkelanjutan, sesuai dengan SDG17 yang menekankan pentingnya kerja sama dan kemitraan untuk mencapai tujuan pembangunan yang lebih luas.

Dengan target program pengabdian masyarakat Tim Pengabdian Masyarakat Waras Guyub Rukun tahun 2024 di KWB Sekar Melati Pundong II diharapkan peserta tidak hanya menghasilkan produk unggulan daerah, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat, serta mendorong pembangunan infrastruktur yang mendukung sektor kreatif.

Penulis : Bilqis Saptira Maulia, Salma Maharani Cahyadi, Aphrodita Sona Rachmadani
Editor: Naufal Farah Azizah
Dokumentasi: Aphrodita Sona Rachmadani

Pekan Raya Medika adalah acara tahunan yang diselenggarakan oleh Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM). Tahun ini, Pekan Raya Medika berlangsung pada tanggal 27-28 Oktober 2024, bertempat di kawasan FK-KMK UGM. Acara ini menjadi ajang perayaan inovasi yang mempertemukan berbagai pihak, mulai dari akademisi, industri, hingga alumni, dalam rangka menciptakan solusi kesehatan yang inovatif dan berkelanjutan.

Hari pertama Pekan Raya Medika 2024 dimulai dengan acara Fun Run, yang tidak hanya mempromosikan gaya hidup sehat tetapi juga meningkatkan semangat kebersamaan di antara peserta. Setelah Fun Run, acara dilanjutkan dengan Healthpreneur Talkshow yang menghadirkan para inovator, akademisi, dan praktisi untuk berbagi wawasan mengenai pengembangan produk kesehatan dan peluang solusi masalah kesehatan dengan inovasi di bidang kesehatan.

Bersamaan dengan berlangsungnya talkshow, diadakan pula Expo Pekan Raya Medika yang menampilkan berbagai inovasi yang dikembangkan oleh FK-KMK UGM. Salah satu inovasi unggulan yang dipamerkan adalah kontribusi dari Health and Demographic Surveillance System (HDSS) Sleman, sebuah unit riset yang fokus pada solusi kesehatan berbasis laboratorium populasi.

HDSS Sleman menghadirkan berbagai inovasi penting, termasuk BorangKu, sebuah formulir digital yang dirancang untuk mendukung pengumpulan data riset dengan efisien. Formulir ini tidak hanya mempermudah penelitian akademik tetapi juga berpotensi diterapkan secara luas di berbagai institusi. Selain itu, HDSS Sleman juga mengembangkan layanan pendukung riset untuk memperkuat lingkungan akademik dan penelitian di FK-KMK UGM.

Tidak hanya di bidang teknologi, HDSS Sleman juga menunjukkan komitmen terhadap pemberdayaan masyarakat melalui program berkelanjutan Kelompok Wanita Batik (KWT) Sekar Melati Pundong II. Program ini dimulai pada tahun 2019 sebagai solusi atas permasalahan kesehatan komunitas perempuan di Kabupaten Sleman. Seiring berjalannya waktu, program ini berkembang menjadi inisiatif yang memberdayakan kesehatan dan perekonomian perempuan melalui produk batik sebagai komoditas lokal yang dikenal secara global. Produk-produk batik hasil karya KWT juga dipamerkan di Expo Pekan Raya Medika.

Acara Pekan Raya Medika 2024 mendukung beberapa Sustainable Development Goals (SDGs) diantaranya:

  • SDG 3: Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan

Kegiatan seperti Fun Run, Posbindu, dan inovasi BorangKu mendukung promosi gaya hidup sehat, deteksi dini masalah kesehatan, serta pengumpulan data kesehatan berbasis bukti untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

  • SDG 5: Kesetaraan

Melalui program KWB Sekar Melati Pundong II, FK-KMK UGM mendukung pemberdayaan perempuan dengan menciptakan peluang ekonomi melalui produk batik lokal yang berdaya saing.

  • SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi

Dukungan terhadap pengembangan produk batik KWB Sekar Melati Pundong II di Expo menunjukkan komitmen terhadap penciptaan pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi lokal berbasis komoditas unggulan.

  • SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan

Pekan Raya Medika memperkuat kemitraan antara akademisi, industri, dan masyarakat melalui kegiatan kolaboratif seperti Healthpreneur Talkshow dan Expo Inovasi, guna mendorong pencapaian SDGs.

Pekan Raya Medika menunjukkan bahwa kolaborasi antarpihak adalah kunci untuk menciptakan solusi inovatif yang dapat membawa perubahan positif, baik di tingkat lokal maupun global.

Dengan semangat inovasi dan keberlanjutan, Pekan Raya Medika 2024 menjadi bukti nyata bahwa kontribusi akademik dapat memberikan dampak signifikan dalam mendukung pencapaian SDGs, sekaligus menginspirasi komunitas untuk terus menciptakan solusi kesehatan yang lebih baik.

Penulis: Naufal Farah Azizah
Editor: Septi Kurnia Lestari
Foto: Asy’Shifa Wijayanty

Pernahkah Anda merasakan nyeri sendi yang tiba-tiba dan luar biasa hebatnya, terutama di bagian jempol kaki? Kondisi ini bisa jadi merupakan gejala asam urat. Meski terdengar asing, asam urat merupakan penyakit yang cukup umum terjadi di Indonesia.

Asam urat adalah penyakit yang terjadi ketika kadar asam urat dalam tubuh terlalu tinggi. Asam urat membentuk kristal tajam yang menumpuk di sendi, khususnya jempol kaki. Kristal inilah yang menyebabkan nyeri dan peradangan yang menyakitkan. Banyak faktor yang dapat memicu asam urat, salah satunya pola makan. Makanan tinggi purin senyawa kimia yang dipecah oleh tubuh akan menghasilkan asam urat (National Cancer Institute, 2024) seperti daging merah dan jeroan, dapat meningkatkan kadar asam urat. Selain itu, penyakit lain seperti tekanan darah tinggi juga bisa menjadi pemicu.

Sebuah penelitian yang dilakukan di Jaranan, Cangkringan, Kabupaten Sleman menemukan fakta bahwa asam urat lebih sering diderita oleh wanita dan lansia. Penelitian ini, menemukan adanya hubungan antara tekanan darah tinggi (hipertensi), konsumsi daging merah, dan risiko terkena asam urat. Selain itu, penelitian ini juga mengungkapkan pentingnya edukasi kesehatan masyarakat, karena faktanya banyak warga yang belum memiliki pengetahuan yang cukup mengenai asam urat.

Asam urat bukanlah penyakit yang bisa dianggap enteng. Jika tidak ditangani dengan baik, penyakit ini dapat menimbulkan komplikasi serius, seperti nyeri sendi berkelanjutan yang mengganggu aktivitas sehari-hari, kerusakan ginjal akibat penumpukan kristal asam urat, bahkan meningkatkan risiko penyakit jantung. Untuk mencegah dan mengatasi asam urat, ada beberapa hal yang bisa dilakukan. Mulai dari mengatur pola makan, menjaga berat badan ideal, dan berolahraga secara teratur.

Temuan dan saran dari penelitian ini berkontribusi pada pencapaian beberapa Sustainable Development Goals (SDGs). Berkurangnya kejadian asam urat, tidak hanya meningkatkan kualitas hidup individu, tetapi juga mengurangi beban penyakit tidak menular yang menjadi tantangan global dan berkontribusi pada SDG3 (kehidupan sehat dan sejahtera). Selain itu, peningkatan kesadaran masyarakat dan akses terhadap informasi kesehatan yang akurat, kita dapat mendukung pencapaian SDG4, yaitu pendidikan berkualitas. Dengan memahami risiko dan cara mencegah asam urat, masyarakat dapat mengambil langkah-langkah aktif untuk menjaga kesehatan mereka.

Penulis : Aphrodita Sona Rachmadani
Editor : Naufal Farah Azizah
Ilustrasi : dibuat menggunakan AI pada 18 Oktober 2024 pukul 10:04 WIB

Referensi :

Madyaningrum, E., Kusumaningrum, F., Wardani, R. K., Susilaningrum, A. R., & Ramadhani, A. (2021). Community gout management program for adults in the rural area. Journal of Community Empowerment for Health, 4(2), 125-132.

National Cancer Institute. NCI Dictionary of Cancer Terms. 2024. Available at: https://www.cancer.gov/publications/dictionaries/cancer-terms/def/purine. Accessed November 2024

Peringatan Hari Jantung Sedunia (World Heart Day) yang diperingati setiap tanggal 29 September menjadi momentum penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dunia terhadap pencegahan penyakit kardiovaskular. Bersamaan dengan perayaan World Heart Day, dr. Anggoro Budi Hartopo, MSc, Ph.D, SpPD-KKV, SpJP(K) yang merupakan salah satu peneliti di HDSS Sleman mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat “Aksi Sehat Jantung: Pemeriksaan Kesehatan dan Penerapan Kuesioner Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner (PJK) Berbasis Web pada Masyarakat di Aula Kalurahan Sidomoyo”.

Tujuan utama kegiatan ini adalah agar partisipan kegiatan bisa dengan mudah menggunakan kuesioner elektronik untuk menilai risiko penyakit jantung. Setelah mengetahui risikonya, diharapkan partisipan akan lebih termotivasi untuk menerapkan gaya hidup sehat. Selain itu, dengan memberikan informasi dan edukasi tentang cara mencegah penyakit jantung dapat menurunkan jumlah penderita PJK.

Acara dimulai dengan sambutan dari Bapak Beben Sumarjiyanto yang mewakili Kalurahan Sidomoyo, lalu dilanjutkan dengan sambutan dan pembukaan acara oleh dr. Anggoro. Kegiatan ini meliputi pemeriksaan kesehatan seperti tekanan darah, tinggi badan, berat badan, dan kadar kolesterol. Setelah pemeriksaan, peserta diberikan penjelasan tentang faktor-faktor yang bisa meningkatkan risiko penyakit jantung.

Selain itu, dilakukan juga uji coba kuesioner elektronik berbasis Borangku untuk mengukur risiko PJK partisipan. Beberapa partisipan dipilih untuk memberikan pendapat mereka tentang aplikasi ini. Dalam kegiatan tersebut partisipan juga mendapat pelatihan dasar pertolongan pertama untuk penyakit jantung, agar peserta bisa memberikan bantuan jika ada orang yang mengalami serangan jantung.

Dengan kegiatan pemeriksaan kesehatan dan edukasi ini, diharapkan masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga kesehatan jantung dan mau melakukan perubahan gaya hidup yang lebih sehat. Selain itu, diharapkan masyarakat juga bisa dengan mudah memeriksa risiko PJK sendiri secara berkala menggunakan kuesioner elektronik berbasis BorangKu. Upaya ini diharapkan mampu mendorong perubahan perilaku yang lebih sehat secara berkelanjutan, sehingga dapat menekan risiko penyakit kardiovaskular di kalangan masyarakat.

Pelaksanaan kegiatan ini tidak lepas dari semangat UGM untuk selalu berkontribusi dalam mendukung ketercapaian Suitable Development Goals (SDGs) sebagai berikut:

  1. SDG3: Menjamin hidup sehat dan mendorong kesejahteraan untuk semua di segala usia. Kegiatan ini secara langsung berkontribusi pada target SDGs 3, terutama dalam hal pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular seperti penyakit jantung. Melalui skrining, edukasi, dan pemanfaatan teknologi, kegiatan ini membantu meningkatkan kesehatan masyarakat dan mengurangi angka kematian akibat penyakit jantung.
  2. SDG3.4: Menurunkan secara signifikan kematian prematur akibat penyakit tidak menular (PTN) seperti penyakit jantung, kanker, penyakit pernapasan obstruktif kronis dan diabetes mellitus pada tahun 2030. Kegiatan ini sejalan dengan target SDGs 3.4, dengan fokus pada pencegahan penyakit jantung.
  3. SDG9: Membangun infrastruktur yang tangguh, mendorong industrialisasi inklusif dan berkelanjutan, dan memfasilitasi inovasi. Penggunaan teknologi seperti kuesioner elektronik berbasis web menunjukkan upaya untuk memanfaatkan inovasi dalam bidang kesehatan. Hal ini sejalan dengan target SDGs 9.
  4. SDG10: Mengurangi ketimpangan dalam dan antar negara. Dengan memberikan akses yang lebih luas kepada masyarakat terhadap informasi kesehatan dan layanan skrining, kegiatan ini berkontribusi pada pengurangan ketimpangan kesehatan.

Kegiatan ini menunjukkan komitmen untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, mengurangi beban penyakit tidak menular, dan memanfaatkan teknologi untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

Penulis: Bilqis Saptira Maulia, Salma Maharani Cahyadi, Aphrodita Sona Rachmadani
Editor: Naufal Farah Azizah, Dewi Caesaria Fitriani
Dokumentasi: Wing Ma Intan, Dewi Caesaria Fitriani

Pada program pengabdian masyarakat “Aksi Sehat Jantung: Pemeriksaan Kesehatan dan Penerapan Kuesioner Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner (PJK) Berbasis Web pada Masyarakat di Aula Kalurahan Sidomoyo”, tiga mahasiswa magang dari program blok elektif berkesempatan terlibat dalam kegiatan tersebut. Kegiatan ini menjadi salah satu wujud kolaborasi antara pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Sebelum terjun dan terlibat dalam pelaksanaan kegiatan, ketiga mahasiswa magang blok elektif dibekali dengan pengetahuan terkait perencanaan program pengabdian masyarakat, bagaimana mengintegrasikan kegiatan ini dengan penelitian, dan teknis pelaksanaan kegiatan.

Pengalaman proses persiapan pelaksanaan pengabdian masyarakat ini merupakan upaya perwujudan kegiatan di HDSS Sleman yang berkontribusi untuk mendukung tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs). Adapun beberapa Goal yang didukung dalam kegiatan ini adalah:

  1. SDG3: Program pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dengan Penyakit Jantung Koroner.
  2. SDG4: Pembekalan bagi mahasiswa magang program blok elektif yang bertujuan untuk membekali edukasi berbasis data dan bukti agar tercipta sumber daya manusia yang berkompeten. Mahasiswa juga berlatih untuk menjadi pelaku aktif dalam kegiatan sosial yang berbasis ilmiah.
  3. SDG17: Pelaksanaan pengabdian masyarakat tidak lepas dari kerjasama berbagai pihak untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.

HDSS Sleman tidak hanya unit penelitian berbasis populasi, tetapi juga menjadi wadah kolaborasi antara akademisi, peneliti, dan masyarakat, sehingga tercipta sinergi yang kuat dalam mencapai tujuan kesehatan masyarakat yang lebih baik.

Program magang/kerja praktik di HDSS Sleman ini juga menjadi salah satu opsi terbaik bagi mahasiswa yang ingin mendapatkan pengalaman mendalam khususnya di bidang penelitian. Program ini memberikan kesempatan luas bagi mahasiswa untuk berinteraksi dengan data lapangan dan responden nyata, memahami pelaksanaan pengabdian masyarakat berbasis bukti, dan memahami bagaimana penelitian dapat mendukung kebijakan kesehatan yang lebih baik.

Dengan demikian, keterlibatan mahasiswa dalam program ini tidak hanya memberikan pengalaman berharga di bidang penelitian, tetapi juga mendukung pengembangan keterampilan kolaborasi, kepemimpinan, dan kontribusi nyata pada kesehatan masyarakat.

Penulis: Naufal Farah Azizah
Editor: Septi Kurnia Lestari
Dokumentasi: Dewi Caesaria Fitriani

Pada hari Selasa, 24 September 2024, Health and Demographic Surveillance System (HDSS) Sleman mengadakan pelatihan perangkat lunak STATA bagi delapan mahasiswa magang. Peserta terdiri dari mahasiswa kedokteran yang menjalankan kegiatan magang blok elektif dan mahasiswa magang dari program studi kearsipan yang terlibat dalam program magang di HDSS Sleman. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan peserta dalam analisis data, khususnya menggunakan STATA, yang merupakan perangkat lunak analisis yang memiliki berbagai keunggulan dan lebih fleksibel untuk digunakan dalam analisis data penelitian.

Sebagian besar mahasiswa S1 tidak mempelajari penggunaan STATA untuk analisis data dalam kurikulum, meskipun software ini memiliki kemampuan analisis yang mendalam dan telah menjadi salah satu alat yang sering digunakan dalam penelitian kesehatan. Oleh karena itu, pelatihan ini menjadi sangat relevan bagi para peserta, terutama dalam menyiapkan mereka untuk terlibat baik penelitian maupun pekerjaan di masa mendatang.

Pemateri pelatihan yaitu Septi Kurnia Lestari, S.Gz., M.Med.Sc.PH., Ph.D. (Kepala Divisi Ilmiah di HDSS Sleman) dan Kadharmestan Gilang, S.Stat (Manajer Data di HDSS Sleman). Dalam pelatihan tersebut, para peserta diperkenalkan pada dasar-dasar penggunaan STATA, termasuk navigasi antarmuka, perintah dasar, dan cara melakukan analisis deskriptif.

Peserta mendapat kesempatan untuk mempraktikkan pembuatan tabulasi sederhana berupa analisis deskriptif menggunakan set data yang telah disiapkan. Kegiatan ini memberikan pengalaman langsung bagi para peserta dalam mengaplikasikan apa yang mereka pelajari. Selain itu, peserta mendapat gambaran dasar proses cleaning data, yang merupakan bagian penting dari analisis data dan dilakukan oleh manajer data di HDSS Sleman. Proses cleaning data memastikan bahwa data mikro yang merupakan salah satu layanan HDSS Sleman menyediakan data berkualitas dan siap untuk dianalisis lebih lanjut bagi civitas akademika.

Pelatihan ini merupakan bagian dari program magang di HDSS Sleman yang bertujuan untuk memperkenalkan mahasiswa pada pengelolaan data dan analisis data populasi. Program ini dirancang untuk membekali peserta magang dengan keterampilan yang relevan dalam bidang penelitian dan kesehatan masyarakat, yang dapat mereka manfaatkan dalam karir di masa depan.

Kolaborasi dengan Sustainable Development Goals (SDGs):

  1. SDG3: Kehidupan Sehat dan Kesejahteraan

Pelatihan ini berkontribusi pada pencapaian SDG3 dengan mempersiapkan mahasiswa pendidikan dokter dalam menganalisis data kesehatan yang dapat digunakan untuk meningkatkan layanan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

  1. SDG4: Pendidikan Berkualitas

Program pelatihan ini mendukung SDG4 dengan memberikan pendidikan tambahan di luar kurikulum formal, meningkatkan kompetensi peserta dalam analisis data.

  1. SDG17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan

Program magang ini mencerminkan HDSS Sleman FK-KMK UGM dalam mendukung pembentukan kolaborasi yang kuat dalam mempromosikan kemitraan yang berkelanjutan dalam bidang pendidikan dan penelitian.

Penulis: Naufal Farah Azizah
Editor: Septi Kurnia lestari & Dewi Caesaria Fitriani
Dokumentasi: Dewi Caesaria Fitriani

Setelah sukses membuat program pengabdian masyarakat Health Promoting School yang merupakan perwujudan dari Kampanye Sekolah Sehat Kemendikbud yang sebelumnya menarget siswa dan guru sekolah menengah pertama di beberapa sekolah di Kabupaten Sleman, kali ini kegiatan pengabdian masyarakat Health Promoting School menarget siswa sekolah dasar di Kabupaten Sleman. Fokus program ini yaitu sehat bergizi, sehat fisik, sehat imunisasi, sehat jiwa, dan sehat lingkungan dengan menggandeng berbagai pihak, mulai dari pemerintah hingga satuan pendidikan.

Pada Senin, 9 September 2024, Program Health Promoting School melaksanakan pelatihan kader sekolah sehat bagi perwakilan siswa kelas 4 dan 5 SDIT Alam Nurul Islam yang berlokasi di aula SDIT Alam Nurul Islam.  Kegiatan ini merupakan lanjutan dari kegiatan pengabdian masyarakat yang diketuai oleh dr. M. Lutfan Lazuardi, M.Kes., Ph.D., dari Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK-KMK UGM bekerjasama dengan HDSS Sleman.

Pelatihan ini dibuka dengan sambutan dari perwakilan Kepala Sekolah SDIT Alam Nurul Islam. Kemudian dilanjutkan dengan penyampaian beberapa materi dari tiga orang narasumber, yaitu drg. Arumi Wulansari, M.P.H., selaku Kepala Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta yang membawakan materi tentang kader kesehatan, trias Unit Kesehatan Sekolah (UKS), dan penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di lingkungan sekolah. Selanjutnya, materi kedua disampaikan oleh Dr. dr. Rahmaningsih Mara Sabirin, M.Sc, dari Departemen Fisiologi FK-KMK UGM, yang menyampaikan pentingnya aktivitas fisik pada usia sekolah. Pemateri terakhir, materi tentang gizi yang baik untuk anak sekolah disampaikan oleh ibu Aviria Ermamilia, S.Gz., M.Gizi, RD dari program studi Gizi Kesehatan FK-KMK UGM.

Pelatihan kader Health Promoting School bertujuan untuk membentuk kader kesehatan yang dapat menjadi pemimpin dan mendorong siswa sekolah untuk melakukan aktivitas fisik serta menerapkan PHBS di sekolah. Pelatihan ini mendukung terwujudnya Sustainable Development Goals (SDGs) yakni Good Health and Well-being (SDG3), Quality Education (SDG4), dan Partnership for The Goals (SDG17). Pelatihan kader sehat menyiapkan kader-kader Health Promoting School dengan mengajak dan meningkatkan kesadaran siswa akan pentingnya kesehatan dan lingkungan sekolah yang sehat. Selain itu, pelatihan ini juga dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan yang relevan bagi siswa tentang hidup sehat untuk dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai kader Health Promoting School.

Dengan membekali siswa sebagai kader kesehatan, pelatihan ini tidak hanya bertujuan untuk menciptakan generasi muda yang sehat, tetapi juga membangun fondasi kuat untuk masa depan yang lebih baik. Diharapkan, para kader dapat menjadi agen perubahan yang menginspirasi teman-temannya dan masyarakat sekitar untuk hidup lebih sehat. Program ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran bahwa kesehatan adalah investasi jangka panjang yang harus dimulai sejak dini.

Penulis:

Aphrodita Sona Rachmadani
Bilqis Saptira Maulia
Salma Maharani Cahyadi


Editor: Naufal Farah Azizah

Mulai tahun 2024, Health and Demographic Surveillance System (HDSS) Sleman membuka pintu bagi mahasiswa kedokteran untuk menjalani program magang (internship) selama blok elektif. Pada tanggal 3 September 2024, HDSS Sleman menyambut kedatangan tiga mahasiswa kedokteran yang antusias untuk memperoleh pengalaman praktis di bidang kesehatan masyarakat.

Selama orientasi, para mahasiswa diperkenalkan dengan berbagai aspek kegiatan HDSS Sleman, mulai dari sejarah hingga program-program yang sedang berjalan. Mereka juga berkesempatan untuk berbagi harapan dan tujuan yang ingin dicapai selama magang.

Salah satu tujuan utama HDSS Sleman adalah mendukung pengembangan lingkungan akademik Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM. Dengan menyediakan akses ke data berkualitas tinggi dan kesempatan untuk terlibat dalam penelitian kesehatan masyarakat, HDSS Sleman berharap dapat membantu mahasiswa mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang relevan.

Selama magang, mahasiswa akan mendapatkan kesempatan untuk belajar dari para ahli di bidang kesehatan masyarakat dan terlibat dalam berbagai kegiatan penelitian. Mereka juga akan memiliki kesempatan untuk berkontribusi pada pengembangan program-program HDSS Sleman.

Kolaborasi dengan SDGs:

Kegiatan magang di HDSS Sleman sejalan dengan beberapa Sustainable Development Goals (SDGs). Pertama, magang ini mendukung SDG3: Kesehatan dan Kesejahteraan yang Baik. Dengan memberikan pengalaman praktis kepada mahasiswa kedokteran, HDSS Sleman membantu mempersiapkan generasi muda tenaga kesehatan yang berkualitas untuk melayani masyarakat.

Kedua, magang ini juga berkontribusi pada SDG4: Pendidikan Berkualitas. Dengan memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar dan mengembangkan keterampilan, HDSS Sleman membantu meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia.

Ketiga, magang ini dapat mendukung SDG17: Penguatan Sarana Pelaksanaan dan Menghidupkan Kembali Kemitraan Global untuk Pembangunan Berkelanjutan. Dengan melibatkan mahasiswa dalam kegiatan penelitian dan pengembangan program kesehatan masyarakat, HDSS Sleman dapat memperluas jaringan kerjasama dan memperkuat upaya pembangunan berkelanjutan di tingkat lokal.

HDSS Sleman berkomitmen untuk terus memberikan peluang bagi mahasiswa kedokteran untuk belajar dan berkontribusi pada pembangunan kesehatan masyarakat di Sleman. Melalui magang ini, diharapkan mahasiswa dapat memperoleh pengalaman berharga dan menjadi tenaga kesehatan yang kompeten dan berdedikasi.

Penulis: Naufal Farah Azizah
Editor: Septi Kurnia Lestari
Dokumentasi: Dewi Caesaria Fitriani

Tahukah kamu bahwa kebiasaan merokok bisa memperburuk kondisi kesehatanmu, terutama jika kamu memiliki tekanan darah tinggi (hipertensi)? Sebuah penelitian menarik yang dilakukan pada tahun 2017 di Sleman, Yogyakarta, menunjukkan bahwa ada beberapa faktor yang bisa memengaruhi kesuksesan seseorang dalam berhenti merokok.

Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional, artinya peneliti mengumpulkan data dari 120 orang yang tinggal di Sleman pada satu waktu tertentu. Responden terdiri dari dua kelompok: mereka yang sudah berhasil berhenti merokok dan mereka yang masih merokok. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami apa saja yang membuat orang berhenti merokok, khususnya bagi mereka yang memiliki hipertensi.

Setelah menganalisis data menggunakan uji chi-square dan regresi logistik, peneliti menemukan dua faktor utama yang signifikan meningkatkan kemungkinan seseorang berhasil berhenti merokok:

  1. Pendidikan: Orang yang memiliki tingkat pendidikan lebih tinggi memiliki peluang 1,56 kali lebih besar untuk berhenti merokok dibandingkan dengan mereka yang berpendidikan rendah.
  2. Riwayat Penyakit Lain: Orang yang memiliki penyakit lain selain hipertensi memiliki peluang 2,7 kali lebih besar untuk berhenti merokok.

Menariknya, penelitian ini juga menemukan bahwa faktor usia, pekerjaan, status pernikahan, kondisi ekonomi, dan saran dokter ternyata tidak terlalu berpengaruh terhadap keputusan seseorang untuk berhenti merokok.

Hasil penelitian ini memberikan wawasan berharga bagi upaya meningkatkan kesehatan masyarakat, terutama dalam mengurangi beban penyakit terkait merokok. Dengan memahami faktor-faktor yang berkontribusi pada kesuksesan berhenti merokok, pemerintah dan lembaga kesehatan dapat merancang program intervensi yang lebih efektif. Misalnya, program pendidikan tentang bahaya merokok dan manfaat berhenti merokok mungkin lebih efektif jika ditargetkan pada mereka yang berpendidikan rendah. Selain itu, pendekatan holistik yang melibatkan penanganan berbagai penyakit kronis mungkin juga dapat membantu meningkatkan angka keberhasilan berhenti merokok.

Selain itu, temuan ini juga relevan dengan Sustainable Development Goals (SDGs). Secara khusus, upaya mengurangi kebiasaan merokok sejalan dengan tujuan ketiga SDG3, yaitu memastikan kehidupan yang sehat dan meningkatkan kesejahteraan bagi semua orang di segala usia. Selain itu, kolaborasi lintas sektor dan kemitraan yang kuat antara pemerintah, lembaga kesehatan, masyarakat sipil, dan sektor swasta sangat penting untuk mencapai tujuan ini. Hal ini sejalan dengan SDG17 yang menekankan pentingnya memperkuat sarana pelaksanaan dan menghidupkan kembali kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan.

Dengan membantu lebih banyak orang berhenti merokok, kita tidak hanya meningkatkan kualitas hidup individu, tetapi juga berkontribusi pada penurunan beban penyakit tidak menular dan kematian dini di tingkat global.

Penulis: Naufal Farah Azizah
Editor: Septi Kurnia Lestari
Ilustrasi: dibuat menggunakan AI ∙ 29 Agustus 2024 jam 11:10

Referensi: Wikansari, N., Kertia, N., & Dewi, F. S. T. (2017). Determinan perilaku berhenti merokok pada penderita hipertensi di kabupaten Sleman. Berita Kedokteran Masyarakat33(3), 135-140.

Health and Demographic Surveillance System (HDSS) Sleman memenuhi undangan acara Pra Kuliah Perdana yang diselenggarakan bagi 58 mahasiswa baru program Doktor (S3) Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) yang dilaksanakan pada Rabu, 21 Agustus 2024 di Ruang CBT C Gedung Perpustakaan FK-KMK UGM. Dalam acara tersebut, HDSS Sleman memberikan sosialisasi yang bertujuan untuk memperkenalkan Sleman HDSS sekaligus menjalin interaksi dengan mahasiswa baru program Doktor (S3) tahun ajaran baru 2024/2025.

Acara ini dirancang untuk memberikan informasi mengenai fasilitas pendukung yang tersedia bagi mahasiswa program doktor di FKKMK UGM. Melalui sosialisasi yang dipresentasikan oleh Ibu Ema Madyaningrum, S.Kep., Ns., M.Kep., Ph.D., beliau memperkenalkan berbagai layanan yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa doktoral untuk mendukung proses pembelajaran dan penelitian mereka. Selain itu, mahasiswa juga diberi informasi mengenai berbagai peluang kerjasama dan layanan yang tersedia di HDSS Sleman yang dapat membantu mahasiswa dalam mengembangkan proyek penelitian dan luaran penelitian berkualitas.

Setelah sosialisasi, acara ini juga dilanjutkan dengan kegiatan Campus Tour yang membawa mahasiswa baru untuk mengunjungi kantor Sleman HDSS. Dalam kunjungan ini, mahasiswa memiliki kesempatan untuk berdialog lebih lanjut melalui sesi tanya jawab dan diskusi yang lebih mendalam mengenai kolaborasi, baik dalam kerjasama serta layanan-layanan yang disediakan oleh HDSS Sleman untuk mendukung aktivitas pendidikan mahasiswa.

Dengan menawarkan peluang kolaborasi kerjasama dan layanan pendukung penelitian, kolaborasi yang terbentuk dengan HDSS Sleman dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas kesehatan masyarakat melalui riset-riset yang berkualitas (SDG3) dan memperkuat kapasitas pendidikan tinggi dengan menyediakan fasilitas yang mendukung proses pembelajaran dan penelitian yang unggul (SDG4). Selain itu, keterlibatan aktif HDSS Sleman dalam membangun kemitraan dengan mahasiswa dan peneliti muda sejalan dengan prinsip-prinsip SDG17, yaitu memperkuat kerjasama dan kemitraan untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

Melalui kegiatan ini, diharapkan mahasiswa baru program doktor dapat lebih memahami dan memanfaatkan berbagai fasilitas yang tersedia di HDSS Sleman. Hal ini dapat mendukung perjalanan akademis mahasiwa dan berkontribusi pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).

Penulis: Naufal Farah Azizah
Editor: Septi Kurnia Lestari
Dokumentasi: Naufal Farah Azizah dan Rahmi Kusumawati