Sebanyak 24 siswa SMP N 5 Depok yang terpilih sebagai kader kesehatan telah dilantik oleh Ibu Dra. Caecilia Winarti, M.Pd, selaku Kepala Sekolah SMP N 5 Depok. Sebelumnya, kader kesehatan ini sudah mendapat pelatihan dasar tentang sekolah sehat, perilaku hidup bersih dan sehat, dan aktivitas fisik sejak dini di usia sekolah untuk mendukung kesehatan. Sejalan dengan program “Be Active, Be Healthy“, tema yang diusung oleh tim pengabdian masyarakat, harapannya kader yang telah dilantik dapat menerapkan program kesehatan untuk mendukung sekolah sehat. 


Tim pengabdian masyarakat yang diketuai oleh dr. M. Lutfan Lazuardi, M.Kes., Ph.D., dari Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK-KMK UGM bekerjasama dengan HDSS Sleman mengadakan pelantikan kader sekolah sehat. Pelantikan dilaksanakan pada hari Senin, 2 Oktober 2023 pukul 07.00-08.00 WIB di halaman sekolah saat upacara bendera. Kader yang dilantik merupakan perwakilan siswa dan siswi kelas 7 dan 8.

“Terpilihnya kader kesehatan di SMP N 5 Depok dapat menjadi inisiasi program sekolah sehat dan menjadi program percontohan bagi sekolah lain di Yogyakarta, terutama Kabupaten Sleman,” terang Dr. Supriyati, S.Sos., M.Kes. selaku perwakilan tim pengabdian masyarakat. Kegiatan diawali dengan penyematan pin dan dilanjutkan pemberian buku saku sekolah sehat oleh Ibu Dra. Caecilia Winarti, M.Pd, selaku Kepala Sekolah SMP N 5 Depok. Modul inisiasi aktivitas fisik juga diserahkan oleh tim pengabdian masyarakat kepada perwakilan guru SMP N 5 Depok.

Harapannya, modul dan buku saku yang diberikan dapat mendukung dan membantu kader kesehatan dan sekolah dalam melaksanakan kegiatan yang mendukung sekolah sehat, terutama dalam program “Be Active, Be Healthy” (NN Hasanah).

Salah satu upaya dalam menerapkan gaya hidup sehat dalam program health promoting school dapat dilakukan dengan menginisiasi program kader sekolah sehat. Pembentukan Kader Sekolah Sehat bertujuan untuk melakukan advokasi dan kampanye guna mendorong penerapan aktivitas fisik kepada masyarakat sekolah untuk mencegah penyakit tidak menular. Sejalan dengan program “Be Active, Be Healthy“, kader yang terpilih dapat mengembangkan kemampuan dan pengetahuannya terutama dalam kesehatan melalui pelatihan sekolah sehat dan menyebarkannya ke teman-teman dan lingkungan sekolah. Harapannya, hal ini dapat menjadi strategi yang tepat untuk membiasakan aktivitas fisik sejak dini di sekolah, dimulai di SMP N 5 Depok.

Tim pengabdian masyarakat yang diketuai oleh dr. M. Lutfan Lazuardi, M.Kes., Ph.D., dari Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK-KMK UGM bekerjasama dengan HDSS Sleman mengadakan pelatihan kader sekolah sehat pada siswa dan siswi terpilih dari SMP N 5 Depok. Pelatihan dilaksanakan pada hari Jumat, 22 September 2023 pukul 09.00-11.15 WIB secara luring di Perpustakaan SMP N 5 Depok, Sleman. Kegiatan dibuka oleh sambutan dari Bapak Supriyana, S.Pd.,M.Pd.I, selaku Kepala Sekolah SMP N 5 Depok.

Narasumber pada kegiatan ini adalah drg. Arumi Wulansari, M.P.H., selaku Kepala Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta. Beliau menyampaikan materi berkaitan dengan kader kesehatan dan sekolah sehat. Selain itu, penyampaian pentingnya aktifitas fisik pada usia sekolah disampaikan oleh Dr. dr. Rahmaningsih Mara Sabirin, M.Sc, narasumber dari Departemen Fisiologi FK-KMK UGM. Bersama dengan itu, tim juga mendampingi kader dan perwakilan guru dalam sesi diskusi program kerja yang dipandu oleh Ibu Aviria Ermamilia, S.Gz., M.Gizi, RD, dosen Departemen Gizi Kesehatan FK-KMK UGM selaku perwakilan tim pengabdian masyarakat.

Pelatihan berjalan lancar, kader dan guru aktif dalam melakukan diskusi. Harapannya, kegiatan ini dapat membantu kader kesehatan dan sekolah dalam melaksanakan kegiatan yang mendukung sekolah sehat, terutama dalam program “Be Active, Be Healthy” (NN Hasanah).

Penerapan hidup sehat diperlukan sebagai upaya untuk pencegahan dan pengendalian penyebaran penyakit, termasuk pada anak usia sekolah dan komunitas sekolah pada umumnya. Pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM), utamanya Diabetes Mellitus (DM) perlu dilakukan dengan pembiasaan gaya hidup sehat sejak dini. Pencegahan DM melalui aktivitas fisik dan pola makan yang sehat merupakan strategi yang efektif.

Aktivitas fisik memainkan peran penting dalam pengembangan holistik siswa di sekolah diantaranya memberikan manfaat bagi kesehatan fisik, kesejahteraan mental, dan prestasi akademik. Sekolah, sebagai kunci dalam membentuk pikiran-pikiran muda, memiliki peran penting dalam mempromosikan aktivitas fisik.

Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan bekerjasama dengan HDSS Sleman telah melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat berupa pemilihan Kader Sekolah Sehat “Be Active Be Healthy” pada hari Rabu dan Kamis, 13 dan 14 September 2023 di SMP Negeri 5 Depok. Pemilihan Kader Sekolah Sehat dipilih dengan cara masing-masing siswa kelas 7 dan 8 menuliskan 3 nama kandidat Kader Sekolah Sehat yang mereka anggap cocok untuk menjadi Kader Sekolah Sehat.

Dengan dibentuknya Kader Sekolah Sehat di SMP 5 Depok kedepannya diharapkan para Kader Sekolah Sehat dapat berperan aktif dalam mempromosikan aktivitas fisik di sekolah serta mampu mengajak siswa dan komunitas sekolah lainnya untuk melakukan pembiasaan gaya hidup sehat agar terhindar dari PTM yang akhir-akhir ini banyak sekali diderita oleh anak usia dini. (WMI).

Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada pelaksanaan praktik membatik menjadi penting, karena pada pelaksanaannya berhubungan langsung dengan bahan-bahan kimia serta panas yang ditimbulkan dari lilin batik, dan juga menempatkan posisi kerja para pembatik pada posisi ergonomis yang kurang menguntungkan apabila dilakukan dengan posisi kerja yang tidak tepat. Hal ini juga dibenarkan oleh Dr. Supriyati, S.Sos., M.Kes. dalam sambutannya dalam acara “Penyuluhan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Pembatik” pada hari Kamis, 13 Juli 2023 yang dilaksanakan di Ketingan Resto & Coffe, Tirtoadi, Mlati, Sleman.

Terdapat berbagai potensi bahaya yang ditimbulkan dari pewarna batik yang ditimbulkan untuk kesehatan kulit, seperti yang telah dipaparkan oleh dr. Nurwestu Rusetiyanti, M.Kes, Sp.KK(K). dr. Nurwestu menjelaskan bahwa salah satu bahaya pewarna batik seperti sodium hydroxida dapat menyebabkan rasa terbakar pada kulit dan apabila terkena mata, hal ini dapat menimbulkan kebutaan.

“Maka dari itu, penting untuk menggunakan alat pelindung diri dalam proses membatik demi menjaga keselamatan, kesehatan, dan juga kenyamanan saat bekerja.” tutur Ibu Vena Jaladra, S.K.M, M.P.H. Dalam penuturannya, Ibu Vena menyebutkan manfaat dari menjaga K3 saat bekerja, diantaranya kesehatan dan ekonomi bertambah, produktivitas meningkat, serta selamat dan sehat dalam bekerja.

Acara penyuluhan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Pembatik sekaligus monitoring dan evaluasi dari Tim Pengabdian FK-KMK UGM ini diadakan sebagai bentuk pendampingan kesehatan dan keselamatan kerja bagi Kelompok Wanita Batik di Padukuhan Pundong II. Acara diawali dengan pengisian kuesioner oleh ibu-ibu Kelompok Wanita Batik Pundong II, dilanjutkan dengan pembukaan dan sambutan dari Bapak Ridwan selaku perwakilan dari Kelurahan Sendang Tirto dan drg. Lintang Kusuma Wardani selaku perwakilan dari sub unit K3 Puskesmas Mlati II Sleman.

Harapan kedepannya, Kelompok Wanita Batik Padukuhan Pundong II dapat meningkatkan hasil produksi batik dengan tetap menerapkan kesehatan, keselamatan, dan kenyamanan dalam bekerja. Selain penyuluhan mengenai Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Pembatik, acara juga diisi dengan penyuluhan mengenai penyakit tidak menular dan faktor risikonya oleh dr. Novi Zain Alfajri, M.P.H dari Rumah Sakit Akademik UGM sebagai pemenuhan permintaan dari kepala padukuhan Pundong II, bapak Yartana (WMI).

Kesehatan reproduksi pada wanita tidak terlepas pada kesehatan organ intim. Kesehatan Reproduksi  merupakan suatu keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial secara utuh, yang tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan, dalam semua hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi, serta fungsi dan prosesnya. Menjaga kesehatan organ reproduksi berawal dari menjaga kebersihan diri, termasuk kebersihan vagina yang bertujuan agar vagina tetap bersih, normal,  sehat dan terhindar dari kemungkinan muncul adanya penyakit.

Tim pengabdian masyarakat HDSS Sleman telah melaksanakan penyuluhan kesehatan reproduksi pada hari Minggu, 2 Juli 2023 di Padukuhan Sribit, Sendangtirto, Berbah, Sleman. Narasumber dalam kegiatan ini adalah dr. Endah Rahmawati, MA dari Departemen Obstetri dan Ginekologi FK-KMK UGM. Beliau memberikan edukasi mengenai bagaimana cara merawat kebersihan dan menjaga kesehatan organ reproduksi wanita dari masa kanak-kanak hingga masa menopause.

Kegiatan berjalan lancar, terlihat antusiasme ibu-ibu yang mengikuti penyuluhan kesehatan reproduksi dilihat dari banyaknya peserta yang bertanya bahkan melakukan konsultasi secara pribadi dengan narasumber. Harapannya, penyuluhan mengenai kesehatan reproduksi dapat memberikan edukasi kepada masyarakat khususnya warga di Padukuhan Sribit mengenai cara merawat dan menjaga kesehatan organ intim agar terhindar dari berbagai penyakit (WMI).

Indonesia tengah menghadapi tantangan dalam kesehatan, salah satunya terkait dengan Penyakit Tidak Menular (PTM). Angka PTM sejak tahun 2010 terus meningkat. Adanya perubahan pola asuh, pola gerak, dan pola makan diikuti dengan gaya hidup sedentary lifestyle memicu timbulnya penyakit PTM seperti Hipertensi, Diabetes Mellitus, Obesitas, Kanker, Jantung dan kolesterol. Penyakit ini kini tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi juga anak-anak.

Tim pengabdian masyarakat HDSS Sleman bekerjasama dengan Puskesmas Godean 2 dan Kader Kesehatan Rewulu Kulon telah mengadakan pemeriksaan kesehatan balita dan lansia pada hari Rabu, 14 Juni 2023 di Padukuhan Rewulu kulon, Sidokerto, Godean, Sleman. Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan pada balita dan lansia berupa pengukuran berat badan, tinggi badan, lingkar perut, ditambah dengan pemeriksaan gula darah pada lansia.

Kegiatan berjalan lancar, terlihat antusiasme para balita dan lansia yang mengikuti pemeriksaan kesehatan. Harapannya, kegiatan pemeriksaan kesehatan ini menjadi upaya deteksi dini dalam menekan kejadian angka kejadian PTM sehingga angka PTM dapat menurun dan mendorong tercapainya target pembangunan kesehatan SDGs 2030 (WMI).

Pada tanggal 8 dan 9 Mei 2023, tim pengabdian masyarakat yang diketuai oleh Ibu Yayuk Hartriyanti, SKM, M.Kes bekerjasama dengan HDSS Sleman telah melakukan pelatihan kader kesehatan Pos UKK di Puskesmas Seyegan. Peningkatan derajat kesehatan dengan cara mengadakan pelatihan kader, pemeriksaan kesehatan, serta penyuluhan kesehatan kerja khususnya gizi kerja dan tata kelola stres diharapkan mampu meningkatkan produktivitas kerja dalam kehidupan sehari-hari para pekerja informal. Selain itu, adanya kader kesehatan yang sudah terlatih di setiap kelompok pekerja diharapkan mampu mempertahankan keberlanjutan program dengan terciptanya kemandirian untuk melaksanakan skrining pemeriksaan kesehatan rutin tanpa bergantung pada tenaga kesehatan.

Untuk itu, tim pengabdian masyarakat dari Departemen Gizi bekerjasama dengan HDSS Sleman mengadakan pendampingan pemeriksaan kesehatan “5 Meja Posbindu” oleh Kader Pos UKK yang telah terlatih. Dalam kegiatan ini,  perwakilan dari Puskesmas Seyegan turut serta mendampingi kader Pos UKK dalam pemeriksaan kesehatan. Para kader Pos UKK melakukan pemeriksaan melalui konsep “Posbindu 5 Meja”.

Meja pertama digunakan sebagai tempat pengisian identitas diri, dilanjutkan meja dua untuk skrining masalah kesehatan. Meja tiga digunakan untuk mengukur tinggi badan, berat badan, lingkar perut, dan tekanan darah. Dilanjutkan meja empat yaitu pengukuran gula darah, asam urat, dan kolesterol. Hasil dari pemeriksaan dari meja dua, tiga, empat akan dilihat untuk diberikan kesimpulan dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukan 0leh petugas di meja lima. Meja lima bertugas untuk memberikan edukasi kesehatan dan/atau memberikan rujukan pada Puskesmas.

Pendampingan pertama dilakukan pada kader Pos UKK Pasar Ngino di Pasar Ngino, Seyegan, Sleman pada hari Senin, 15 Mei 2023. Pendampingan berikutnya dilakukan pada kader Pos UKK Batik Kencana dan kader Pos UKK Genteng Klaci pada hari Jumat, 19 Mei 2023. Kader Pos UKK yang terlatih mempraktekkan secara langsung hasil dari pelatihan kepada warga di wilayah masing-masing dengan pendampingan dari tim pengabdian masyarakat dan Puskesmas Seyegan. Terdapat beberapa warga yang mendapatkan rujukan terkait hasil pemeriksaan yang didapatkan selama pemeriksaan.

Para kader Pos UKK yang terlatih sangat merasakan manfaat dari pengabdian masyarakat “Pembinaan Kader Kesehatan pada Kelompok Pos Usaha Kesehatan Kerja (UKK) sebagai Upaya Peningkatan Produktivitas Kerja di Kapanewon Seyegan, Kabupaten Sleman”. Harapan kedepannya, kelompok pos UKK yang sudah terlatih dapat mengadakan pemeriksaan kesehatan secara mandiri tanpa harus menunggu petugas puskesmas, serta dapat menerapkan ilmu yang telah diberikan dengan penuh kesadaran. (WMI)

Kesehatan kerja merupakan salah satu faktor penentu produktivitas kerja yang sangat penting. (Nasron & Bodroastuti, 2012). Salah satu golongan yang sangat rentan terpapar risiko penyebab gangguan kesehatan saat bekerja adalah pekerja sektor informal. Selain memiliki beban dan waktu kerja berlebihan serta upah yang diterima di bawah standar, pekerja sektor informal juga memiliki kesadaran keamanan dan keselamatan kerja yang masih kurang (Kemenkes RI, 2016).

Kapanewon Seyegan merupakan salah satu wilayah binaan Health and Demographic Surveillance System (HDSS) Sleman. Berdasarkan hasil skrining yang dilakukan oleh Puskesmas Seyegan, terdapat tiga pos UKK yang memiliki risiko tinggi untuk mengalami Penyakit Tidak Menular (PTM) yaitu Pos UKK Batik Kencana, Pos UKK Pasar Ngino, dan Pos UKK Genteng Klaci. Oleh karena itu, diperlukan pembentukan kader kesehatan dan pelatihan pemeriksaan kesehatan mandiri pada pekerja sektor informal.

Tim pengabdian masyarakat yang diketuai oleh Ibu Yayuk Hartriyanti, SKM, M.Kes bekerjasama dengan HDSS Sleman mengadakan pelatihan kader kesehatan Pos UKK di Seyegan, sleman. Tujuan dari diadakannya pelatihan kader kesehatan yaitu kader kesehatan tersebut nantinya diharapkan akan dapat melakukan pemeriksaan kesehatan mandiri rutin dan melaporkan hasilnya kepada Puskesmas Seyegan tanpa perlu menunggu ketersediaan waktu dan tenaga Puskesmas Seyegan. Dengan demikian kesehatan kerja pekerja sektor informal akan meningkat serta diiringi oleh produktivitas kerja yang meningkat.

Pelatihan Kader Pos UKK diadakan di Puskesmas Seyegan, Sleman dilaksanakan selama 2 hari pada hari Senin dan Selasa, 8 dan 9 Mei 2023, dihadiri oleh kurang lebih 14 orang peserta perwakilan dari ke 3 Pos UKK yang memiliki risiko tinggi mengalami PTM. Pada pelatihan hari ke 1, acara dibuka dengan sambutan dari Ibu Yayuk Hartriyanti, SKM, M.Kes. sebagai ketua tim pengabdian masyarakat, dilanjutkan dengan sambutan Bapak Jumarko, S.Gz sebagai perwakilan dari Puskesmas Seyegan.

Pelatihan hari ke 1, sebelum pemberian materi kegiatan, perwakilan kader Pos UKK melakukan pre-test guna mengukur kemampuan awal perwakilan kader Pos UKK. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan pemberian materi kepada perwakilan kader Pos UKK oleh beberapa narasumber, diantaranya:

  1. Ibu Yayuk Hartriyanti, SKM, M.Kes, memberikan materi mengenai pengenalan Posbindu PTM, edukasi gizi kerja dan ergonomis, serta penilaian status gizi (BB, TB, IMT, lingkar perut).
  2. Ibu Yosephin Anandati Pranoto, S.Gz, MS, RD., memberikan materi berupa pengkajian faktor risiko PTM (diabetes, kardiovaskular, asam urat, hipertensi) dan pemeriksaan klinis (tekanan darah) serta biokimia (GCU).
  3. Ibu Aviria Ermamilia, S.Gz., M.Gizi., RD., memberikan materi peran kader posbindu, pendokumentasian data (KMS, buku pencatatan) dan sistem rujukan dalam Posbindu.
  4. Ibu Ema Madyaningrum, S.Kep., Ns., M.Kes., Ph.D, memberikan materi mengenai skrining dan kesehatan jiwa pekerja.

Kemudian kegiatan pelatihan dilanjutkan dengan acara tanya jawab mengenai materi yang telah diberikan. Sebelum acara ditutup, perwakilan kader kesehatan melakukan post-test guna melihat keberhasilan proses pembelajaran dan mengukur penguasaan kompetensi perwakilan kader pos UKK.

Keesokan harinya, diadakan pelatihan kader kesehatan Pos UKK hari ke 2. Pada pelatihan hari ke 2, perwakilan pos UKK Seyegan melakukan simulasi 5 meja Posbindu. Narasumber pada kegiatan ini adalah Ibu Aviria Ermamilia, S.Gz., M.Gizi., RD. Sebelum memberikan simulasi, Ibu Aviria memberikan review materi 5 meja Posbindu dan penjelasan mengenai mekanisme simulasi. Ibu Aviria dibantu oleh tim pengabdian masyarakat melakukan simulasi 5 meja Posbindu kepada perwakilan kader Pos UKK secara bergilir sehingga masing-masing dari perwakilan kader mendapatkan ilmu, manfaat, serta pengalaman dari masing-masing meja Posbindu.

Kegiatan dilanjutkan dengan tanya jawab mengenai kesulitan yang dihadapi pada saat melakukan simulasi, beserta dengan solusi dari masalah yang dihadapi guna kelancaran dalam melaksanakan kegiatan nantinya ketika terjun secara langsung kedalam masyarakat untuk melakukan kegiatan Posbindu di wilayah mereka masing-masing. Acara ditutup dengan pemberian doorprize kepada para kader pos UKK yang berperan sangat aktif selama pelatihan dan kesan pesan mereka dalam mengikuti kegiatan pelatihan kader kesehatan yang dilaksanakan di Puskesmas Seyegan selama 2 hari.

 Para kader pos UKK sangat senang dan antusias dengan kegiatan pelatihan kader kesehatan Pos UKK di Seyegan, Sleman. Dengan terbentuknya kader kesehatan Pos UKK Seyegan, mereka berharap dapat membantu dan memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam hal kesehatan guna mencegah sejak dini PTM di wilayah mereka masing-masing, sehingga angka risiko yang mengalami PTM di Seyegan dapat menurun terutama di wilayah mereka masing-masing. (WMI)

Berdasarkan data Badan pusat Statistik tahun 2017, saat ini Indonesia mengalami transisi demografi secara dramatis yang berupa peledakan jumlah penduduk lansia. Menurut hasil proyeksi Sensus Penduduk 2010, persentasi lansia di Indonesia tahun 2035 akan mencapai 15%.Provinsi dengan jumlah lansia terbanyak di Indonesia tahun 2017 adalah Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu 13.90% dengan proporsi lansia muda (60-69 tahun) adalah 7.66%, lansia madya (70-79 tahun) sebanyak 4.30%, lansia tua (>80 tahun) adalah 1.93% (BPS, 2017).

Desa Sariharjo yang merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan Ngaglik Kabupaten Sleman, pada bulan Februari 2020 memiliki jumlah lansia sebanyak 172 jiwa. Banyaknya jumlah lansia tersebut meningkatkan kebutuhan peran serta aktif masyarakat dalam meningkatkan status kesehatan lansia. Sebagai langkah awal, pada tahun 2021 telah dilakukan kegiatan pengabdian masyarakat “Pemberdayaan Masyarakat dalam Upaya Peningkatan Kesehatan Lansia Melalui Program yang Terintegrasi dalam Posyandu Lansia” dengan sasaran kader Posyandu Lansia di Desa Sariharjo, Ngaglik, Sleman.

Pada tahun 2022, Tim Pengabdian masyarakat yang diketuai oleh Dr. dr. Nuring Pangastuti, Sp.O.G, Subsp. Urogin Re, melanjutkan kegiatan pengabdian masyarakat ini melalui “PKM Kader Posyandu Lansia Penggiat Lansia Mandiri di Sariharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman”. Kemudian dilanjutkan tahun 2023 melalui pengabdian masyarakat “Dukungan Interaksi Kader pada Posyandu Lansia Penggiat Lansia Mandiri di Sariharjo Ngaglik, Sleman. Bekerjasama dengan HDSS Sleman, hari Minggu 4 Juni 2023 kegiatan pengabdian masyarakat dukungan interaksi kader posyandu lansia ini telah dilaksanakan di Padukuhan Wonorejo, Sariharjo, Ngaglik, Sleman.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini diawali dengan pemeriksaan kesehatan lansia dan pengisian kuesioner oleh para kader lansia Wonorejo didampingi oleh tim pengabdian masyarakat dari Departemen Obstetri dan Ginekologi, kegiatan kemudian dilanjutkan dengan penyuluhan kesehatan. Hadir sebagai narasumber Dr. dr. Probosuseno, SpPD,K-Ger, Ibu Sri Mulyani, S.Kep, Ns., MNg., Ibu Partini sebagai Ketua Kader Posyandu Lansia Wonorejo, serta perwakilan dari Puskesmas Ngaglik 2 Bapak Tyo.

Dengan diadakannya pengabdian masyarakat “Dukungan Interaksi Kader pada Posyandu Lansia Penggiat Lansia Mandiri di Sariharjo, Ngaglik, Kabupaten Sleman”, diharapkan  tersampaikannya dukungan kepada kader dan masyarakat lansia dalam pengetahuan maupun keterampilan terkait kesehatan lansia (WMI).

Program kelas ibu hamil di Kelurahan Sendangmulyo sudah dilaksanakan, namun motivasi ibu hamil untuk mengikuti program ini masih kurang. Dari total ibu hamil yang ada di wilayah Kelurahan Sendangmulyo hanya sekitar 50% ibu hamil yang datang untuk mengikuti kelas ibu hamil. Beberapa alasan seperti tidak ada yang mengantar, sibuk dengan pekerjaan rumah tangga, sedang bekerja, lupa, dan malas menjadikan ibu hamil tidak datang mengikuti kelas ibu hamil. Aktivitas dan pekerjaan yang umum dilakukan ibu hamil di Kelurahan Sendangmulyo adalah menjadi ibu rumah tangga. Selain kegiatan tersebut, belum ada kegiatan olahraga khusus yang rutin dilakukan oleh ibu hamil.Dengan adanya permasalahan tersebut, maka diperlukan adanya inovasi program dalam kelas ibu hamil di Kelurahan Sendangmulyo.

Oleh karena itu, tim pengabdian masyarakat yang diketuai oleh Ibu Aviria Ermamilia, S.Gz., M.Gizi., RD., bekerjasama dengan HDSS Sleman mengadakan inovasi program berupa kombinasi soft prenatal yoga dan edukasi gizi di kelas ibu hamil. Program ini diharapkan dapat meningkatkan aktivitas fisik ibu hamil dan menjadi kegiatan yang dapat meningkatkan motivasi ibu hamil untuk datang ke kelas ibu hamil. Selain itu, adanya edukasi gizi diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil terkait kebutuhan gizi yang sesuai dalam masa kehamilan dan menyusui sehingga meningkatkan kualitas gizi ibu hamil.

Program inovasi kelas ibu hamil dengan kombinasi soft prenatal yoga dan edukasi gizi di Sendangmulyo, Minggir, Sleman ini dilakukan sebanyak 3 kali di setiap hari Minggu sore. Ibu hamil dan perwakilan kader dari setiap padukuhan yang ada di Sendangmulyo hadir bersama untuk mengikuti kelas ini. Diharapkan dengan hadirnya para perwakilan kader dari setiap pedukan ini nantinya akan dapat terus mendampingi ibu hamil secara rutin dalam melakukan soft prenatal yoga di pedukuhannya masing-masing.

Kelas pertama inovasi ibu hamil dilaksanakan pada Minggu, 7 Mei 2023 di Pendopo Kalurahan Sendangmulyo Minggir. Pada pertemuan pertama dibagikan media edukasi berupa buku saku gizi seimbang untuk ibu hamil dan menyusui. Fokus pembahasan utama dari pertemuan pertama adalah terkait gizi seimbang bagi ibu hamil di trimester 1, 2, dan 3. Narasumber terkait gizi seimbang disampaikan oleh Ibu Aviria Ermamilia, S.Gz., M.Gizi., RD. Kemudian kelas dilanjutkan dengan soft prenatal yoga yang dipimpin langsung oleh trainer ahli yang sudah berpengalaman yaitu Ibu Iramastuti Khairul. Dalam kegiatan ini, ibu hamil diajarkan dasar-dasar gerakan prenatal yoga beserta manfaatnya bagi kesehatan ibu hamil.

Kelas kedua inovasi ibu hamil dilaksanakan pada Minggu 14 Mei 2023 di Aula Kalurahan Sendangmulyo, Minggir. Kelas kedua diawali dengan kegiatan soft prenatal yoga oleh Ibu Irmastuti Kahairul. Pada kelas ini dilakukan pendampingan training for trainer bagi kader dan/atau beberapa perwakilan ibu hamil. Hal ini dilakukan untuk menciptakan keberlanjutan program dan kegiatan. Dengan diadakannya training for trainer tersebut, diharapkan kegiatan dapat dilakukan secara berkelanjutan secara mandiri dengan partisipasi aktif baik dari kader yang sudah terlatih maupun ibu hamil. Kemudian kegiatan dilanjutkan mengenai edukasi terkait kesehatan reproduksi ibu hamil yang disampaikan oleh narasumber dr. Prima Dewi Ratrikaningtyas, M.Biotech.

Kelas ketiga inovasi ibu hamil dilaksanakan pada Minggu 21 Mei 2023 di Aula Kaluran Sendangmulyo Minggir. Pada pertemuan terakhir kelas ibu hamil dilakukan evaluasi proses. Ibu Irmastuti meminta salah satu kader untuk menjadi instruktur dalam soft prenatal yoga tersebut. Hal ini dilakukan untuk melihat dampak secara keseluruhan mengenai hasil pendampingan training for trainer soft prenatal yoga untuk memastikan kesiapan keberlanjutan program. Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan tanya jawab mengenai mitos dan fakta selama kehamilan dengan narasumber Ibu Aviria Ermamilia, S.Gz., M.Gizi., RD. Pembagian doorprize diberikan kepada ibu hamil dan kader yang sudah berperan secara aktif dalam kegiatan kelas ibu hamil.

Ibu hamil dan para kader sangat merasakan manfaat dari kegiatan pengabdian masyarakat “Inovasi Kelas Ibu Hamil Kombinasi Soft Prenatal Yoga dan Edukasi Gizi untuk Meningkatkan Aktivitas Fisik serta Kualitas Gizi Ibu Hamil di Kelurahan Sendangmulyo, Kapanewon Minggir, Kabupaten Sleman”. Diharapkan untuk kedepannya Kelurahan Sendangmulyo dapat terus melanjutkan program inovasi kelas ibu hamil bersama dengan Puskesmas Minggir untuk meningkatkan aktivitas fisik serta pengetahuan ibu hamil mengenai kualitas gizi selama kehamilan dan menyusui (WMI).