By: Sarah Gumush & Naufal Farah Azizah

Introduction: Ever wondered why bullying happens so much in schools? The truth is one out of every three people aged 13-15 experiences bullying around the world. It’s a big problem that affects people of all ages and backgrounds. Lately, people are talking more about how bad bullying is, especially in schools. We all need to come together as a society to say no to bullying and cyberbullying. We want to create a world where everyone feels respected and included.

Source: Image by Sarah Gumush

The school visit: On 23rd November 2023, a guest speaker came to SMP Negeri 5 Depok (junior high school) to talk about bullying and give students some encouragement. The students got involved and discussed how to stop bullying from happening. Surprisingly, when the speaker shared facts about cyberbullying in Yogyakarta, the students weren’t very surprised. The reaction brought more attention to the guest speaker.

Source: Image by Freepik

Understanding the Impact: The talk went deeper into how cyberbullying is more than just teasing; it leaves lasting emotional scars on its victims. They talked about how the online world can make people feel sadder than the real world. They also discussed the serious consequences of bullying, like how it can affect mental health, school performance, and make it hard to socialise. Recognising how much bullying can hurt people is the first step to the solution.

The Role of Schools: The Schools are really important in shaping students’ experiences. They need to do more than just have rules against bullying. They should actively work to stop bullying by teaching students about empathy and making it safe for them to report bullying. The speaker told the students about the Finnish KiVa anti-bullying programme, which has a strong no-bullying policy—you can find out more at https://www.kivaprogram.net. The speaker also said that students’ ideas are essential because they know what’s happening inside the schools with bullying e.g., who’s the bully and who’s getting bullied. Parents are important too, and schools should work closely with them to share information. They should think about students’ behaviour and social life from school and home.

Cyber-bullying Awareness and Positive Vibes: In today’s digital world, cyberbullying happens a lot. Schools and parents should teach students how to use the internet responsibly and explain what happens if they bully online. Encouraging good online behaviour and making sure everyone is polite online can help stop the bad effects of cyberbullying.

Source: Image by Sarah Gumush

Conclusion Stopping bullying needs everyone—schools, parents, and communities—to work together. By breaking communication barriers between students and teachers or parents and implementing programs similar to KiVa. By being kind, including everyone, and standing up against bullying, we can create a place where everyone feels valued and respected. Let’s build a future without bullying, where everyone is understanding, friendly and embraces the differences.

Survei Nasional Pengalaman Hidup Anak dan Remaja tahun 2018 (SNPHAR 2018) oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) menunjukkan bahwa anak menjadi pelaku kekerasan dan 3 dari 4 anak melaporkan bahwa pelaku kekerasan emosional dan kekerasan fisik adalah teman atau sebaya. Banyak sekolah belum memiliki sistem pengaduan dan pelaporan yang melindungi korban perundungan, padahal hal ini sudah diatur dalam Permendikbud No. 82 Tahun 2015 tentang pencegahan dan Penanggulangan Tindak kekerasan di Lingkungan Satuan pendidikan.

Sejalan dengan program “Be Active, Be Healthy“, tema yang diusung oleh tim pengabdian masyarakat HDSS Sleman yang diketuai oleh dr. M. Lutfan Lazuardi, M.Kes., Ph.D., dari Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK-KMK UGM telah mengadakan sosialisasi bullying di SMP N 5 Depok.Kegiatan dilaksanakan pada hari Kamis, 23 November 2023 pukul 12.00-14.00 WIB di Aula SMP N 5 Depok.

.

Kegiatan diawali dengan sambutan dari Ibu Dra. Caecilia Winarti, M.Pd, selaku Kepala Sekolah SMP N 5 Depok. Narasumber pada kegiatan ini adalah dr. Adina Silviasari, Sp.KJ. selaku dokter Spesalis Jiwa dari RSK Puri Nirmala. Beliau menyampaikan materi bagaimana cara menyikapi pelaku dan korban bullying. Narasumber lainnya adalah Sarah Gumush, BSc mahasiswi S2 dari Universitas Gutenberg  yang berbagi pengalamannya untuk bangkit dan berhasil dalam keterbatasannya.

Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran pelajar terhadap bahaya bullying dan memberikan wawasan yang diperlukan guna mencegahnya. Harapannya, kader dapat menjadi contoh dalam mencegah kejadian bullying dan bersama dengan guru dan siswa lainnya dapat mewujudkan sekolah bebas perundungan dan kekerasan  (NN Hasanah).

Kanker serviks atau karsinoma serviks uteri merupakan keganasan yang ditandai dengan tumbuhnya sel abnormal yang berasal dari sel leher rahim yang disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV) (WHO, 2018). Di Indonesia kanker serviks menempati urutan kedua terbanyak setelah kanker Payudara. Pada tahun 2018 kasusnya mencapai 32.469, atau 17,2% dari kanker perempuan di Indonesia (Kementerian Kesehatan RI, 2019). Keganasan kanker leher rahim sebetulnya dapat dicegah dengan melakukan deteksi dini, namun kesadaran untuk melakukan deteksi dini kanker serviks di Indonesia masih rendah.

Berdasarkan kejadian tersebut, tim pengabdian masyarakat HDSS Sleman FK-KMK UGM mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat dengan topik Kanker Serviks.Pengabdian masyarakat dilaksanakan pada hari Selasa, 14 November 2023 pukul 13.00-15.00 WIB di Bedog, Trihanggo, Gamping, Sleman. Narasumber pada kegiatan ini adalah dr. Muhammad Ary Zucha, PhD, Sp.O.G. selaku dokter Spesalis Obstetri dan Ginekologi dari RSUP Dr Sardjito dan Dosen Departemen Obstetri dan Ginekologi dari FK-KMK UGM.

dr. Zucha menyampaikan materi berkaitan dengan penyebab, tanda gejala, pencegahan, dan deteksi dini kanker serviks. Beliau juga menghimbau untuk kader yang hadir menjadi contoh masyarakat dusun Bedog untuk melakukan tes IVA, sebagai salah satu cara deteksi dini penyakit kanker serviks atau kanker mulut rahim. Kader yang menjadi partisipan dalam kegiatan ini berespon positif terkait materi tersebut dengan aktif bertanya saat sesi tanya jawab oleh narasumber. Harapannya, edukasi ini dapat meningkatkan pengetahuan, kesadaran diri untuk mencegah dan melakukan deteksi dini serta menghilangkan mitos di masyarakat terkait kanker serviks (NN Hasanah).

Kanker serviks merupakan tumor ganas di leher rahim yang dapat menyebar (metastasis) ke organ-organ lain dan dapat menyebabkan kematian (Hoffman. L. B., dkk, 2012). Perjalanan penyakit kanker membutuhkan waktu lama, sehingga kanker serviks dapat dicegah dengan melakukan deteksi dini, namun kesadaran untuk melakukan deteksi dini kanker serviks di Indonesia masih rendah.

Berdasarkan kejadian tersebut, tim pengabdian masyarakat HDSS Sleman FK-KMK UGM mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat dengan topik Kanker Serviks.Pengabdian masyarakat dilaksanakan pada hari Minggu, 12 November 2023 pukul 13.00-15.00 WIB di Trini, Trihanggo, Gamping, Sleman. Narasumber pada kegiatan ini adalah dr. Ratri Wulandari, MSc, PhD yang merupakan Dosen Departemen Obstetri dan Ginekologi dari FK-KMK UGM.

dr. Ratri menyampaikan materi berkaitan dengan penyebab, tanda gejala, pencegahan, dan deteksi dini kanker serviks. Beliau juga mendorong peran Ibu-Ibu Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dusun Trini untuk mengajak warganya dalam melakukan tes IVA, sebagai salah satu cara deteksi dini penyakit kanker serviks. Harapannya, edukasi ini dapat meningkatkan pengetahuan, kesadaran diri untuk mencegah dan melakukan deteksi dini serta menghilangkan mitos di masyarakat terkait kanker serviks (NN Hasanah).

Kanker payudara merupakan jenis kanker yang menyerang organ payudara, dimana sel dalam payudara membelah dan tumbuh diluar kendali. Kanker ini merupakan salah satu jenis kanker yang paling banyak diderita oleh masyarakat, khususnya Wanita (Kemenkes, 2021).

Tim pengabdian masyarakat HDSS Sleman FK-KMK UGM mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat dengan topik Kanker Payudara.Pengabdian masyarakat dilaksanakan pada hari Jumat, 10 November 2023 pukul 15.00-17.00 WIB di Mayangan, Trihanggo, Gamping, Sleman.

Narasumber pada kegiatan ini adalah dr. Nathina Finiasana W, Sp.O.G selaku dokter spesalis Obsgyn  dari FK-KMK UGM. Beliau menyampaikan materi berkaitan dengan penyebab, tanda gejala, pencegahan, dan deteksi dini kanker payudara dengan SADARI. Ibu-ibu yang tergabung dalam Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dusun Mayangan berespon positif terkait materi tersebut dengan aktifnya diskusi dan tanya jawab oleh narasumber. Harapannya, edukasi ini dapat meningkatkan pengetahuan, kesadaran diri untuk mencegah dan melakukan deteksi dini serta menghilangkan mitos di masyarakat terkait kanker payudara (NN Hasanah).

Penyakit tidak menular (PTM) menjadi penyebab kematian tertinggi di dunia. WHO melaporkan bahwa 40 juta penduduk di dunia menderita penyakit tidak menular tahun 2016 yang penyebab utamanya adalah penyakit kardiovaskular, kanker, penyakit pernafasan kronis, diabetes dan cedera. Upaya pengendalian PTM dibangun berdasarkan komitmen bersama dari seluruh elemen masyarakat yang peduli terhadap ancaman PTM melalui Posbindu PTM. Pengembangan Posbindu PTM merupakan bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan, diselenggarakan berdasarkan permasalahan PTM yang ada di masyarakat dan mencakup berbagai upaya promotif dan preventif.

Tim pengabdian masyarakat HDSS Sleman FK-KMK UGM mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat dengan topik penyakit tidak menular.Pengabdian masyarakat dilaksanakan pada hari Selasa, 7 November 2023 pukul 10.00-12.00 WIB di Baturan, Trihanggo, Gamping, Sleman. Pengabdian Masyarakat ini diadakan bertepatan dengan rencana padukuhan Baturan dalam membentuk Posbindu PTM. Sehingga materi yang didapatkan dapat dimanfaatkan kader untuk edukasi kepada masyarakat.

Narasumber pada kegiatan ini adalah dr. Yogi Fitriadi, M.Sc selaku dosen Departemen Kedokteran Keluarga dan Komunitas FK-KMK UGM. Beliau menyampaikan materi berkaitan dengan penyebab, tanda gejala, dan pencegahan penyakit tidak menular (asam urat, kolesterol, hipertensi, dan diabetes mellitus). Harapannya, edukasi ini dapat meningkatkan pengetahuan dan menghilangkan mitos di masyarakat terkait penyakit tidak menular (NN Hasanah).

Penyakit tidak menular (PTM) menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat karena tingkat morbiditas dan mortalitas yang tinggi secara global, merupakan jenis penyakit yang tak bisa ditularkan oleh penderita ke orang lain, jenis penyakit ini berkembang secara perlahan dan terjadi dalam jangka waktu yang panjang. PTM menjadi penyebab kematian tertinggi di dunia. WHO melaporkan bahwa 40 juta penduduk di dunia menderita penyakit tidak menular tahun 2016 yang penyebab utamanya adalah penyakit kardiovaskular, kanker, penyakit pernafasan kronis, diabetes dan cedera. Selaras dengan data di dunia, PTM juga berkontribusi pada 73% kematian di Indonesia dimana 26% terjadi pada usia dewasa. Berbanding lurus dengan Asia Tenggara, wilayah Pasifik Barat juga mengalami peningkatan sebanyak 2.3 juta (21.1%) dibandingkan tahun 2000 yaitu sebesar 8,6 juta (WHO, 2018).

Tim pengabdian masyarakat HDSS Sleman FK-KMK UGM mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat dengan topik penyakit tidak menular.Pengabdian masyarakat dilaksanakan pada hari Kamis, 19 Oktober 2023 pukul 10.00-12.00 WIB di Kurahan IV, Seyegan, Sleman. Kegiatan dibuka oleh sambutan dari Bapak Muji Hartana, selaku Dukuh Kurahan IV.

Narasumber pada kegiatan ini adalah dr. Yogi Fitriadi, M.Sc selaku dosen Departemen Kedokteran Keluarga dan Komunitas FK-KMK UGM. Beliau menyampaikan materi berkaitan dengan penyebab, tanda gejala, dan pencegahan penyakit tidak menular (asam urat, kolesterol, hipertensi, dan diabetes mellitus). Masyarakat padukuhan Kurahan IV aktif dalam berdiskusi dengan narasumber dan berkonsultasi terkait mitos penyakit tersebut. Harapannya, edukasi ini dapat meningkatkan pengetahuan dan menghilangkan mitos di masyarakat terkait penyakit tidak menular (NN Hasanah).

Penyakit kardiovaskular merupakan penyakit penyebab kematian nomor satu di seluruh dunia. Menurut The Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) tahun 2019, jumlah kematian di Indonesia akibat penyakit kardiovaskular mencapai 651.481 penduduk per tahun, yang terdiri dari stroke 331.349 kematian, penyakit jantung koroner 245.343 kematian, penyakit jantung hipertensi 50.620 kematian, dan penyakit kardiovaskular lainnya.

MENARI “MEraba denyut NAdi sendiRI” merupakan kampanye dari Kementerian Kesehatan RI yang bertujuan untuk mendeteksi gangguan irama jantung sejak dini. Bila ketika irama jantung tidak normal yang dikenal dengan aritmia, baik terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur, kondisi tersebut akan mengganggu fungsi jantung secara keseluruhan, termasuk pada kemampuan jantung dalam memompa darah. Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) dan Yayasan Jantung Indonesia mengedukasi masyarakat mendeteksi irama detak jantung melalui “Menari” bersama di 8 kota yang diikuti oleh 5.897 peserta, termasuk di Yogyakarta.

Tim pengabdian masyarakat yang diketuai oleh dr. Anggoro Budi Hartopo, M.Sc., Ph.D., SpPD., SpJP dari Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular FK-KMK UGM bekerjasama dengan HDSS Sleman mengadakan pemeriksaan kesehatan dan “Menari” yang bertepatan dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh PERKI dalam peringatan Hari Jantung Sedunia. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Kamis, 28 September 2023 pukul 07.30-11.30 WIB di Wisdom Park UGM. Acara dibuka secara langsung oleh direktur RSUD Dr. Sardjito, dr. Erniati, M.Sc.Sp.Kj, MMR.  (NN Hasanah).

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan kekuatan ekonomi yang dapat menunjang perekonomian negara Indonesia (Idah & Pinilih, 2020). Sebagai wujud perhatian pemerintah terhadap UMKM, maka dikembangkan program-program pemberdayaan masyarakat pedesaan khususnya bagi perempuan sebagai upaya untuk melakukan kegiatan produktif yang bisa menambah penghasilan keluarga. Salah satunya yang dilakukan oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) yang terdapat di desa Pundong II, Tirtoadi, Sleman. UMKM ini merupakan komunitas produktif dirintis oleh ibu-ibu rumah tangga sejak tahun 2019, dengan kain batik tulis sebagai produknya. Produk batik tulis dari KWT Pundong II diberikan label Sekar Melati.

Tim pengabdian masyarakat yang diketuai oleh Ibu Ema Madyaningrum, S.Kep., Ns., M.Kes., Ph.D dari Departemen Keperawatan Jiwa dan Komunitas FK-KMK UGM bekerjasama dengan HDSS Sleman mengadakan pendampingan untuk memaksimalkan produk Batik Sekar Melati, terutama pada packaging produk dan pengenalan pemasaran melalui digital marketing. Pelatihan dilaksanakan pada hari Selasa, 3 Oktober 2023 pukul 13.00-16.10 WIB di Ketingan Resto. Kegiatan dibuka oleh sambutan dari Muhammad Ridwan, S.IP, selaku Carik Kalurahan Tirtoadi.

Narasumber pada kegiatan ini adalah Ibu Rosalia Kurnia Handari, S.TP, selaku Konsultan Bidang Produksi dan Packaging Produk dari Dinas Koperasi dan UMKM DIY. Beliau menyampaikan materi berkaitan dengan packaging produk, penyimpanan batik, dan kemasan batik yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu KWT Pundong 2. Selain itu, penyampaian pemasaran digital disampaikan oleh dan Ibu Lista Rantika, S.Kom selaku konsultan Bidang Pemasaran Online dan IT dari Dinas Koperasi dan UMKM DIY. 

Ibu-ibu KWT Pundong 2 aktif dalam berdiskusi dengan narasumber untuk meningkatkan pemasukan dari produksi batik. Dukungan penggunaan digital branding dan digital marketing menjadi hal yang menarik untuk memperluas pengetahuan ibu-ibu KWT dalam rangka mengabadikan produk pemasaran yang diterapkan, branding yang dirancang dan pengolahan produk. Harapannya, pendampingan ini dapat membantu peningkatan kualitas dan kuantitas dari produksi batik KWT Pundong 2 (NN Hasanah).

Pembentukan Kader Sekolah Sehat bertujuan untuk melakukan advokasi dan kampanye guna mendorong penerapan perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah. Sejalan dengan program “Be Active, Be Healthy“, kader yang terpilih dapat mengembangkan kemampuan dan pengetahuannya dalam kesehatan melalui pelatihan sekolah sehat. Harapannya kader ini dapat menjadi contoh, panutan, dan dapat menyebarkannya ke teman-teman dan lingkungan sekolah tentang program kesehatan, termasuk aktivitas fisik sejak dini. 

Tim pengabdian masyarakat yang diketuai oleh dr. M. Lutfan Lazuardi, M.Kes., Ph.D., dari Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK-KMK UGM bekerjasama dengan HDSS Sleman mengadakan pelatihan kader sekolah sehat pada siswa dan siswi terpilih dari SD N Percobaan 2. Pelatihan dilaksanakan pada hari Kamis, 5 Oktober 2023 pukul 09.00-11.15 WIB secara luring di Lab ICT SD N Percobaan 2. Kegiatan dibuka oleh sambutan dari Ibu Sri Hartini, S.Pd, selaku Kepala Sekolah SD N Percobaan 2.

Narasumber pada kegiatan ini adalah drg. Arumi Wulansari, M.P.H., selaku Kepala Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta. Beliau menyampaikan materi berkaitan dengan kader kesehatan, trias uks, dan penerapan phbs di lingkungan sekolah. Selain itu, penyampaian pentingnya aktifitas fisik pada usia sekolah disampaikan oleh Dr. dr. Rahmaningsih Mara Sabirin, M.Sc, narasumber dari Departemen Fisiologi FK-KMK UGM.

Bersama dengan itu, tim juga mendampingi kader dan perwakilan guru dalam sesi diskusi program kerja yang dipandu oleh Dr. dr. Prima Dhewi Ratrikaningtyas, M.Biotech, dosen Departemen Biostatistics, Epidemiology and Population Health FK-KMK UGM selaku perwakilan tim pengabdian masyarakat. Harapannya, kegiatan ini dapat membantu kader kesehatan dan sekolah dalam melaksanakan kegiatan yang mendukung sekolah sehat, terutama dalam program “Be Active, Be Healthy” (NN Hasanah).