Mendorong Inovasi dalam Focus Group Discussion (FGD) Risiko Penyakit Jantung Pada Masyarakat Kelurahan Sidomoyo, Godean, Kabupaten Sleman
Penyakit kardiovaskular, terutama penyakit jantung koroner (PJK), berkontribusi pada tingkat kematian utama dan disabilitas pada tahun-tahun kehidupan di seluruh dunia. Tahun 2023, tim pengabdian masyarakat diketuai oleh dr. Anggoro Budi Hartopo, MSc, Ph.D, SpPD-KKV, SpJP(K) dari Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular FK-KMK UGM telah melakukan penelitian untuk menilai prediksi skor terjadinya PJK dengan hasil klasifikasi dan stratifikasi risiko pada populasi orang yang belum terkena penyakit jantung koroner. Faktor risiko yang telah diidentifikasi adalah merokok, hipertensi, diabetes mellitus, dislipidemia, obesitas, aktivitas fisik dan diet rendah serat. Deteksi dini atau skrining faktor risiko ini penting dalam upaya mendeteksi adanya faktor risiko pada masyarakat yang sehat. Tahun 2024 ini, tim melanjutkan kegiatan tersebut dalam rangkaian kegiatan pengabdian masyarakat.
“Masyarakat yang sehat dengan faktor risiko dapat dinilai dan diklasifikasikan dalam beberapa strata risiko. Skrining faktor risiko dan stratifikasi risiko ini bertujuan untuk memperkirakan kejadian penyakit kardiovaskular selama 10 tahun ke depan. Beberapa klasifikasi risiko ini meliputi: (1) risiko yang sangat tinggi, (2) risiko tinggi, (3) risiko sedang, dan (4) risiko rendah,” jelas dr. Anggoro.
Kegiatan FGD dilaksanakan pada Jum’at, 21 Juni 2024 di Aula Kelurahan Sidomoyo. Kegiatan ini bertujuan untuk berdiskusi bersama dengan masyarakat untuk mengembangkan kuesioner dan menyiapkan edukasi yang dibutuhkan oleh masyarakat terkait risiko PJK. Selanjutnya, rangkaian kegiatan pengabdian masyarakat ini dilanjutkan untuk mengembangkan suatu kuesioner berbasis website yang dapat diisi secara mandiri oleh populasi masyarakat, sehingga dapat digunakan sebagai pengingat kesadaran masyarakat untuk menerapkan modifikasi gaya hidup sehat setelah mengetahui skor prediksi risiko tersebut. Rangkaian kegiatan pengabdian masyarakat ini sesuai dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG), tepatnya pada tujuan 3: Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan. Selain itu, kegiatan ini melibatkan dan mendapat dukungan dari pemangku kepentingan termasuk pemerintah daerah. Hal ini dapat membantu memastikan bahwa kuesioner dan intervensi yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan konteks masyarakat setempat.
Penulis: Nisa Nur Hasanah
Editor: Nisa Nur Hasanah
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!