Penyuluhan K3 Komunitas Wanita Batik Pundong II

Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada pelaksanaan praktik membatik menjadi penting, karena pada pelaksanaannya berhubungan langsung dengan bahan-bahan kimia serta panas yang ditimbulkan dari lilin batik, dan juga menempatkan posisi kerja para pembatik pada posisi ergonomis yang kurang menguntungkan apabila dilakukan dengan posisi kerja yang tidak tepat. Hal ini juga dibenarkan oleh Dr. Supriyati, S.Sos., M.Kes. dalam sambutannya dalam acara “Penyuluhan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Pembatik” pada hari Kamis, 13 Juli 2023 yang dilaksanakan di Ketingan Resto & Coffe, Tirtoadi, Mlati, Sleman.

Terdapat berbagai potensi bahaya yang ditimbulkan dari pewarna batik yang ditimbulkan untuk kesehatan kulit, seperti yang telah dipaparkan oleh dr. Nurwestu Rusetiyanti, M.Kes, Sp.KK(K). dr. Nurwestu menjelaskan bahwa salah satu bahaya pewarna batik seperti sodium hydroxida dapat menyebabkan rasa terbakar pada kulit dan apabila terkena mata, hal ini dapat menimbulkan kebutaan.

“Maka dari itu, penting untuk menggunakan alat pelindung diri dalam proses membatik demi menjaga keselamatan, kesehatan, dan juga kenyamanan saat bekerja.” tutur Ibu Vena Jaladra, S.K.M, M.P.H. Dalam penuturannya, Ibu Vena menyebutkan manfaat dari menjaga K3 saat bekerja, diantaranya kesehatan dan ekonomi bertambah, produktivitas meningkat, serta selamat dan sehat dalam bekerja.

Acara penyuluhan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Pembatik sekaligus monitoring dan evaluasi dari Tim Pengabdian FK-KMK UGM ini diadakan sebagai bentuk pendampingan kesehatan dan keselamatan kerja bagi Kelompok Wanita Batik di Padukuhan Pundong II. Acara diawali dengan pengisian kuesioner oleh ibu-ibu Kelompok Wanita Batik Pundong II, dilanjutkan dengan pembukaan dan sambutan dari Bapak Ridwan selaku perwakilan dari Kelurahan Sendang Tirto dan drg. Lintang Kusuma Wardani selaku perwakilan dari sub unit K3 Puskesmas Mlati II Sleman.

Harapan kedepannya, Kelompok Wanita Batik Padukuhan Pundong II dapat meningkatkan hasil produksi batik dengan tetap menerapkan kesehatan, keselamatan, dan kenyamanan dalam bekerja. Selain penyuluhan mengenai Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Pembatik, acara juga diisi dengan penyuluhan mengenai penyakit tidak menular dan faktor risikonya oleh dr. Novi Zain Alfajri, M.P.H dari Rumah Sakit Akademik UGM sebagai pemenuhan permintaan dari kepala padukuhan Pundong II, bapak Yartana (WMI).

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.