Pendampingan Kelompok Wanita dalam Upaya Memberi Manfaat Kesehatan dan Ekonomi Masyarakat di Era Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB): Pendampingan UMKM Budidaya Jamur utuk Kelompok Wanita Tani Mutiara (KWT Mutiara) di Karangmalang
Pandemi Covid-19 berdampak pada kelompok wanita terutama dampak dari segi ekonomi. Menyikapi hal tersebut, HDSS Sleman turut serta berperan aktif dalam penanggulangan dampak pandemi di masyarakat. Selain melakukan pengambilan data kependudukan dan kesehatan, HDSS Sleman menyelenggarakan pendampingan ekonomi dan kesehatan melalui pemberdayaan masyarakat untuk menunjang Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Padukuhan Karangmalang, Caturtunggal, Depok, Sleman. Kegiatan ini merupakan rangkaian pengabdian masyarakat “Waras Guyub Rukun: Model Pemberdayaan Masyarakat dalam Pendampingan Ekonomi dan Kesehatan pada Era Adaptasi Kebiasaan Baru di Wilayah Pendampingan Edukasi Aksi Sosial (EAS) dan HDSS Sleman” oleh Ema Madyaningrum, S.Kep., Ns., M.Kes., Ph.D dan tim.
Pemberdayaan masyarakat dilaksanakan bersama dengan Kelompok Wanita Tani (KWT) Mutiara Karangmalang. Rangkaian acara kegiatan ini diawali dengan melakukan pemberian 300 baglog jamur sebagai modal bagi KWT Mutiara. Program ini kemudian dilanjutkan dengan penyuluhan budidaya dan pengolahan jamur, lomba memasak olahan jamur, serta penyuluhan tips pengemasan dan penjualan hasil olahan jamur. Kegiatan dilaksanakan secara tatap muka dengan protokol kesehatan ketat, sedangkan pertemuan online dilakukan melalui fasilitas zoom.
Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan keterampilan ibu-ibu KWT Mutiara dalam melakukan budidaya jamur dan produksi olahan jamur yang sehat serta berkualitas. Kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan suatu produk olahan jamur dengan brand “Jamur Sekar” (Jamur Sehat Karangmalang).Penyuluhan pertama dengan tema “Budidaya dan Pengolahan Jamur” diselenggarakan pada Sabtu, 28 November 2020 di Pendopo Rumah Warga, Karangmalang, Caturtunggal, Depok, Sleman. Kegiatan dihadiri oleh 9 orang anggota KWT dengan pembicara Ir.Lestari dari Jamur Sedyo Lestari. Penyuluhan ini dilatarbelakangi oleh adanya masalah dalam budidaya jamur seperti pengaturan kelembaban, penyiraman jamur, serta perawatan jamur, akan tetapi belum menemukan pemecahan dari permasalahan tersebut. KWT Mutiara Karangmalang juga belum memiliki suatu produk olahan yang memiliki nilai jual. Pembicara mengatakan bahwa:
“Dengan hasil panen 300 baglog jamur diharapkan ibu-ibu dapat membuat makanan olahan, supaya ibu-ibu memiliki produk. Kita harus memiliki suatu produk andalan misalnya keripik jamur, sate jamur atau bakso jamur”, ungkap Ir Lestari.
Kegiatan selanjutnya yakni lomba membuat olahan jamur. Lomba dilaksanakan pada 9-11 Desember 2020. Masing-masing peserta memasak masakan yang beragam mulai dari jamur krispi, lumpia jamur, roti tawar goreng isi jamur krispi, steak jamur, burger ayam jamur tiram, omelet jamur dan sate jamur. Peserta memasak di rumah masing – masing dan kemudian mengirimkan hasil karyanya ke panitia.
Penyuluhan kedua tentang “Tips Pengemasan dan Penjualan Hasil Olahan Jamur” diselenggarakan pada Sabtu, 12 Desember 2020 secara daring via Zoom Meeting dan dihadiri oleh 9 anggota KWT Mutiara Karangmalang. Pembicara penyuluhan ini adalah Asrul Tusna Aminudin, S.Si. Beliau merupakan konsultan junior di Small and Medium Enterprise Development Council (SMEDC) Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM.
Asrul mengatakan bahwa “Pemasaran tidak hanya sekedar menjual, namun lebih luas. Bagaimana informasi produk kita tersampaikan ke pembeli dan calon pembeli. Orientasi pemasaran dahulu hanya menjual, tetapi sekarang harus memperhatikan kepuasan pembeli”.
Salah satu peserta kegiatan mengatakan, “Kegiatan ini sangat bagus dan sangat bermanfaat bagi kami yang akan mengembangkan hasil budidaya jamur”. Masyarakat juga berharap bahwa kerjasama antara HDSS Sleman dengan KWT Mutiara masih terus berlanjut dalam hal pendampingan UMKM jamur. (ES Evhani/ AR Susilaningrum).
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!