,

Penyuluhan dan Pelatihan Pengontrolan Asam Urat untuk Kader Posyandu Lansia di Dusun Jaranan, Argomulyo, Cangkringan, Sleman

HDSS Sleman secara rutin menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat. Kegiatan di masa pandemi COVID-19 menjadi tantangan tersendiri. Dengan protokol kesehatan, HDSS Sleman menyelenggarakan penyuluhan dan pelatihan dengan tema “Pengontrolan Asam Urat” yang dihadiri 9 orang kader poyandu lansia. Kegiatan dilaksanakan pada hari Sabtu, 14 November 2020 di Rumah Kepala Dukuh Jaranan, Argomulyo, Cangkringan, Sleman.

Kegiatan dilatarbelakangi karena banyaknya kasus asam urat di masyarakat. Berdasarkan data yang diperoleh dari 109 orang, terdapat 20 orang (18,35%) mempunyai penyakit asam urat. Disisi lain kader kesehatan belum memiliki cukup pengetahuan dan keterampilan pengontrolan asam urat. Untuk itu, HDSS Sleman menyelenggarakan penyuluhan dan pelatihan pengontrolan asam urat.

Penyuluhan sesi 1 oleh Ratri Kusuma Wardani, S.Gz mengenai gizi pada penderita asam urat. Dari pemaparan beliau, penderita asam urat masih bisa mengonsumsi apapun, tetapi dengan jumlah terbatas. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar mengonsumsi ekstrak kaldu dan penyedap rasa. Ratri mengatakan, “Penyedap rasa atau ekstrak daging memiliki kandungan purin dan garam yang sangat tinggi. Bisa diganti dengan membuat kaldu sendiri, meskipun agak ribet ya Bu”.

Penyuluhan sesi 2 yakni mengenal asam urat oleh Ema Madyaningrum, S.Kep., Ns., M.Kes., Ph.D. Beliau dosen keperawatan FKKMK UGM. Dalam sesi tersebut, ada pertanyaan mengenai dampak jangka panjang jika asam urat tidak ditangani segera.

“Jika tidak ditangani dengan segera, asam urat akan menumpuk di dalam sendi, nyeri dan akan mengganggu kegiatan sehari-hari, dan kemungkinan akan dilakukan operasi. Selain itu juga, penumpukan asam urat di dalam ginjal akan memperberat kerja ginjal dan bisa berakibat gagal ginjal.”

Untuk menunjang pengontrolan dan pemeriksaan asam urat di masyarakat, HDSS Sleman melalui dana hibah pengabdian masyarakat FK-KMK tahun 2020, menghibahkan dua perangkat alat GCU, satu tensimeter, dan dua paket alat pelindung diri (APD). Kegiatan dilanjutkan dengan pelatihan pengecekan kadar asam urat. Para kader nampak antusias dan satu per satu praktik mengecek kadar asam urat.

Penyuluhan dan pelatihan diakhiri dengan foto bersama. Kader berharap adanya penyuluhan rutin oleh HDSS Sleman dengan topik kesehatan yang lain. (A Ramadhani)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.