Kematian

Jumlah kematian berdasarkan wilayah tinggal (kecamatan) pada setiap siklus pengambilan data HDSS

Penyebab kematian responden HDSS Sleman

HDSS Sleman melakukan penelitian terkait penyebab kematian setiap responden yang tercatat meninggal dunia di HDSS Sleman siklus utama dengan melakukan wawancara Verbal Autopsy (VA). Verbal Autopsy merupakan klasifikasi penyebab kematian berdasarkan data kondisi kesehatan, faktor-faktor, dan gejala kesehatan yang dialami oleh responden HDSS sebelum meninggal dunia (World Health Organisation (WHO), 2007).

Kuesioner yang digunakan dalam modul Verbal Autopsy ini terbagi menjadi tiga jenis kuesioner (World Health Organisation (WHO), 2016):

a. Modul neonatal (Kategori usia 0 hari – 28 hari)
Pertanyaan untuk kuesioner ini hanya ditanyakan berkaitan dengan responden meninggal bayi <28 hari

b. Modul anak (Kategori usia 4 minggu – 11 tahun)
Pertanyaan untuk kuesioner ini hanya ditanyakan berkaitan dengan responden meninggal anak usia 4 minggu sampai dengan 11 tahun.

c. Modul dewasa (Kategori >11 tahun)
Pertanyaan untuk kuesioner ini hanya ditanyakan berkaitan dengan responden meninggal usia >11 tahun.

Setelah data dikumpulkan kemudian dianalisis menggunakan software InterVA4 (versi 2017) dan InterVA5 (versi 2018). Model InterVA (Interpreting Verbal Autopsy) adalah model probabilistik berdasarkan “Bayes’ theorem” yang dapat digunakan untuk menentukan penyebab kematian setiap kasus dengan menganalisis indikator-indikator terkait sehingga menghasilkan hingga tiga kemungkinan penyebab kematian (Bauni et al, 2011). Pada tahun 2021, pengambilan data HDSS dilakukan penambahan modul khusus untuk mengetahui penyebab kematian berkaitan dengan COVID-19 yang kemudian dianalisis menggunakan software versi terbaru yang bernama InterVA COVID-19 Rapid Mortality Surveillance (InterVA CRMS).

Grafik diatas menunjukkan penyebab kematian di populasi HDSS Sleman berdasarkan hasil analisis InterVA4. Kemungkinan penyebab kematian kemudian dikategorikan berdasarkan kategori penyebab kematian (ICD-10) WHO. Berikut penjelasan terkait kategori penyebab kematian:

1.Penyakit Sistem Sirkulasi
Penyakit jantung akut, stroke, penyakit jantung lainnya dan penyakit jantung yang tidak spesifik

2. Penyakit Sistem Respirasi
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) termasuk pneumonia, sepsis (bukan karena kehamilan, persalinan dan nifas), penyakit paru obstruktif kronik dan asma

3. Neoplasma
Neoplasma rongga mulut, neoplasma pencernaan, neoplasma sistem pernapasan, neoplasma payudara, neoplasma reproduksi wanita, neoplasma reproduksi pria, neoplasma lainnya dan tidak spesifik

4. Penyakit Infeksi dan Parasitik
Kematian terkait HIV/AIDS, TBC paru, campak, meningitis dan ensefalitis, diare, malaria, Demam Berdarah (DB), serta penyakit menular lainnya dan penyakit menular yang tidak spesifik

5. Penyakit Endokrin, Nutrisional dan Metabolik
Anemia berat, malnutrisi berat, dan diabetes melitus.

6. Penyakit Sistem Degistif
Penyakit perut akut dan sirosis hati

7. Cedera
Menyakiti diri sendiri dengan sengaja, penyerangan, paparan kekuatan alam, kecelakan akibat terjatuh, kecelakaan lalu lintas, kecelakaan transportasi lainnya, cedera akibat paparan asap api dan nyala api, serta cedera lainnya dan cedera eksternal yang tidak spesifik.

8. Penyakit Sistem Genitourinaria
Gagal ginjal

9. Penyakit Sistem Syaraf
Epilepsi

10. Kondisi-kondisi Tertentu Berasal dari Periode Perinatal
Prematuritas, asfiksia saat lahir, pneumonia neonatus, penyebab kematian neonatus lainnya dan tidak spesifik

11. Kehamilan, Persalinan, dan Nifas
Hipertensi kehamilan, anemia selama kehamilan, dan pendarahan (karena kehamilan, persalinan dan nifas)

12. Penyakit Tidak Menular Lainnya
Penyakit tidak menular lainnya dan penyakit tidak menular yang tidak spesifik.