Tag Archive for: Siklus 4

Health & Demographic Surveillance System (HDSS) Kabupaten Sleman merupakan sistem pengumpulan data kependudukan dan kesehatan yang dilakukan setiap tahun sejak 2015. HDSS Sleman merupakan upaya untuk menangani Penyakit Tidak Menular (PTM) di samping untuk penanganan penyakit menular maupun permasalahan kesehatan pada kelompok rentan yaitu ibu, anak-anak dan kelompok usia lanjut. HDSS Sleman diinisiasi oleh Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada dan bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Sleman.

HDSS Sleman sedang melakukan pengambilan data dari bulan Februari – Mei 2018. Data yang dikumpulkan merupakan pembaruhan data rumah tangga, data sosial ekonomi, riwayat penyakit menular, riwayat kelahiran, antopometri saat lahir, dan faktor risiko penyakit menular. Pada siklus ini, akan dilakukan pengukuran antropometri pada responden terpilih berupa: lingkar pinggang dan lingkar panggul, serta pengukuran tekanan darah. Seluruh pengukuran dilakukan tenaga profesional yang terlatih dan tidak dipungut biaya.

 

Kegiatan re-training enumerator dan supervisor dilaksanakan pada tanggal 26 Maret 2018 dan 7 April 2018. Re-training enumerator merupakan kegiatan divisi data collection. Kegiatan pada tanggal 26 Maret 2018 bertujuan mengingatkan kembali beberapa materi modul pengambilan data, menyampaikan hasil evaluasi pengambilan data, hasil spotcheck dan crosscheck pengambilan data di lapangan, serta menanggapai kasus-kasus yang terjadi di lapangan. Re-training disampaikan oleh Bapak Agung Nugroho, AMG, MPH, Septi Kurnia Lestari, S.Gz, MMedScPH. Riadini Rahmawati, STP, Jatmika Rahmawati Yuwana, S.Stat, dan Samitha Faradina Aryani, SKM.

Selain itu, dilaksanakan Re-Training Communication Skills pada tanggal 7 April 2018 di Ruang Koas IKM Gedung Radioputero Lantai 1 FKKMK UGM. Kegiatan ini bertujuan mengasah kembali kemampuan komunikasi enumerator dan supervisor. Re-training disampaikan oleh Bapak Roviq Adi Prabowo, S.Farm, Apt. Fokus kegiatan ini adalah bertukar pengalaman saat di lapangan serta meningkatkan kemampuan komunikasi enumerator. Hal ini dilakukan supaya terbentuk komunikasi yang baik dan efektif dengan responden.

Enumerator dan supervisor berperan aktif dengan banyak bertanya kepada narasumber tentang cara berkomunikasi yang baik kepada responden. Enumerator juga melaksanakan kegiatan bermain peran (role play) sebagai enuemrator dan responden untuk kemudian diberikan evaluasi serta saran oleh fasilitator, Bapak Roviq Adi Prabowo, S.Farm, Apt.