Health and Demographic Surveillance System (HDSS) Sleman merupakan sistem surveilans yang mengumpulkan data transisi kependudukan, status kesehatan dan transisi sosial secara periodik dalam kurun waktu tertentu. HDSS Sleman telah melaksanakan pengumpulan data selama 8 siklus dan sedang mempersiapkan siklus 9. Sejak tahun 2014, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Sleman menginisiasi pelaksanaan HDSS di Kabupaten Sleman yang disebut HDSS Sleman.

Tujuan penyelenggaraan HDSS adalah untuk mengumpulkan data kesehatan dasar berbasis masyarakat yang dapat digunakan untuk memberikan informasi dan advokasi bagi pembuat kebijakan serta praktisi kesehatan, sebagai referensi, latar belakang, menyediakan sampling frame untuk penelitian lain yang lebih spesifik, dan menyediakan bukti bagi pembuat kebijakan dalam penyusunan kebijakan dan intervensi kesehatan.

Rencana pengambilan data siklus ke 9 dilakukan pada bulan September 2023 – Januari 2024 pada 5150 rumah tangga dan 5774 individu yang terdapat di 216 kluster terpilih di Kabupaten Sleman. Pengambilan data siklus ke 9 tahun 2023 di fokuskan pada panel rumah tangga dan panel individu.

Panel rumah tangga terdiri dari modul demografi, kesehatan reproduksi (paritas), penyakit menular, penyakit tidak menular, kesehatan jiwa, disabilitas, akses dan pemanfaatan pelayanan kesehatan. Sedangkan panel individu terdiri dari modul faktor risiko penyakit tidak menular, penyakit tidak menular, kesehatan jiwa, riwayat kesehatan dan pengobatan, serta antropometri.

Pelaksanaan pengambilan data siklus 9 tahun 2023 dilapangan dibantu oleh enumerator dengan pengawasan supervisor HDSS Sleman. Adapun identitas enumerator yang bertugas di lapangan yaitu mengenakan tanda pengenal disertai foto, nama, dan posisi, membawa surat tugas resmi dari FK-KMK UGM dengan tanda tangan dari Ketua Peneliti HDSS Sleman dan cap basah. (WMI).

Health  and  Demographic Surveillance System  (HDSS)  Sleman merupakan  sistem  surveilans  yang mengumpulkan data transisi kependudukan, status kesehatan dan transisi sosial secara periodik dalam kurun waktu tertentu. HDSS Sleman telah melaksanakan pengumpulan data selama 7 siklus dan sedang mempersiapkan siklus 8. Sejak tahun 2014, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Sleman menginisiasi pelaksanaan HDSS di Kabupaten Sleman yang disebut HDSS Sleman.

Rencana pengambilan data siklus ke 8 dilakukan pada bulan September-Desember tahun 2022 pada 5.147 rumah tangga di 17 kecamatan se Kabupaten Sleman. Pengambilan data siklus ke 8 di fokuskan pada panel rumah tangga yang bertujuan untuk menggambarkan dinamika kependudukan, gizi dan penyakit menular di Kabupaten Sleman. Pengambilan data pada panel rumah tangga terdiri dari demografi, sosial ekonomi, paritas, dan penyakit menular. 

Selain itu, pengambilan data juga dilakukan pada panel anak yang bertujuan untuk menggambarkan kesehatan anak di Kabupaten Sleman. Panel anak terdiri dari antropometri balita, kesehatan ibu hamil dan anak, ASI,MPASI,  Imunisasi dan konsumsi balita Semi Quantative Food Frequency Questionare (SQFFQ). Pada siklus ke 8 akan dilakukan pengambilan sampel penyegaran (refreshment sample) untuk mengembalikan responden rumah tangga seperti jumlah awal terbentuknya HDSS.

Pengambilan data dengan dibantu enumerator dari HDSS Sleman dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19. Identitas enumerator tersebut adalah menggunakan rompi berwarna cokelat dengan tulisan HDSS Sleman berwarna biru, menggunakan tanda pengenal disertai foto, nama, dan posisi, membawa surat tugas resmi dari FK-KMK dengan tanda tangan dari Ketua Peneliti HDSS Sleman dan cap basah (NN Hasanah, F Ningrum, RK Wardani)

Kesehatan oral memiliki peran penting dalam kesehatan umum. Kehilangan gigi memiliki dampak yang merugikan bagi kesehatan dan keterkaitan terhadap penurunan kesehatan sistemik pada lanjut usia. Kondisi sistemik antara lain obesitas abdominal, hipertensi, hiperglikemia, serta dislipidemia. Kesehatan terkait penyakit sistemik dan penyakit oral ditemukan dengan angka relatif tinggi, dan berbagai penelitian telah melaporkan hubungan di antara keduanya (Asai et al., 2015). 

Penelitian ini diketuai oleh drg. Elastria Widita, M.Sc., PhD dengan anggota peneliti dari unit kerja Fakultas Kedokteran Gigi UGM, RSGM UGM Prof. Soedomo, RS-Akademik UGM dan bekerjasama dengan Health and Demographic Surveillance System (HDSS) Kabupaten Sleman FKKMK UGM melalui skema penelitian tersarang (nested research). Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh kesehatan oral terhadap kesehatan sistemik pada penduduk lanjut usia di Sleman, Yogyakarta. Penelitian ini melibatkan 150 responden lanjut usia yang berusia ≥ 60 tahun di Kabupaten Sleman. Pengukuran tekanan darah, anthopometri, pengukuran lingkar pinggang dan aktifitas fisik juga dilakukan pada responden penelitian, serta pengisian kuesioner terkait riwayat dan perilaku kesehatan.

Kegiatan penelitian yang dilaksanakan dari November 2021 sampai dengan April 2022 disambut baik oleh masyarakat khususnya responden penelitian dengan harapan dapat memberi manfaat dalam meningkatkan kesadaran dari berbagai pihak terkait peran penting dari kesehatan gigi dan mulut serta promosi kesehatan terkait penyakit sistemik. (R Kurniawan, NN Hasanah, RK Wardhani).