Pelatihan Petugas Lapangan HDSS Sleman 2018
Tanggal 12-19 Februari 2018, Petugas Lapangan HDSS Sleman terdiri dari Supervisor dan Enumerator menghadiri pelatihan pemahaman kuesioner, e-HDSS dan kemampuan komunikasi. Pelatihan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan, dan pemahaman terhadap kuesioner, protokol pengukuran antropometri, pemahaman e-HDSS, serta kemampuan wawancara.
Hari pertama pelatihan dibuka oleh Ibu Yayuk Hartriyanti,SKM.,M.Kes (Ibu Uke) sebagai Tim Peneliti HDSS Sleman. Ibu Uke memperkenalkan HDSS Sleman dan memberikan pelatihan pengukuran antropometri. Selanjutnya penjelasan modul data demografi disampaikan oleh Tim Manajemen HDSS Sleman.
Hari kedua pemahaman kuesioner terkait modul Kesehatan Reproduksi serta Kesehatan Anak dan Balita oleh Project Manager HDSS Sleman Septi Kurnia Lestari, S.Gz, MmedScPH. Sesi berikutnya dilakukan pelatihan pemahaman kuesioner Penyakit Menular dan Penggunaan Tembakau oleh dr. Bagas Suryo Bintoro. Selanjutnya dilakukan penyampaian modul faktor risiko PTM oleh Tim Manajemen HDSS Sleman.
Hari ketiga dilakukan pengenalan aplikasi e-HDSS oleh Programmer HDSS Sleman, Fachriyan Rizal Maulana, S.Kom. Materi yang disampaikan terkait proses login, pengunduhan baseline, penambahan dan pembaruan data rumah tangga, modul sosial ekonomi, modul kesehatan reproduksi dan faktor resiko PTM.
Hari keempat dilakukan penjelasan terkait informed consent, sistem pelaporan, sistem kerja dan kontrak kerja. Pelatihan hari keempat disampaikan oleh Project Manager HDSS Sleman, Septi Kurnia Lestari, S.Gz, MmedScPH dan Sekretaris HDSS Sleman, Riadini S.TP.
Hari kelima, HDSS Sleman mengundang Bapak Roviq Adi Prabowo, RFP., CT.NLP., Apt. sebagai trainer bersertifikat menyampaikan materi terkait peningkatan kemampuan komunikasi Tim Petugas Lapangan. Seluruh peserta mempelajari teknik komunikasi yang tepat untuk lebih meningkatkan kemampuan komunikasi mereka saat ini. Selain latihan teori, Bapak Roviq menginstruksikan peserta untuk melakukan sesi ujicoba/role play sehingga bisa melihat teknik yang digunakan oleh Enumerator. Dari sesi tersebut, Bapak Roviq memberikan pendapat dan komentarnya tentang bagaimana enumerator dapat meningkatkan kemampuan komunikasi sehingga penyampaian kepada responden bisa lebih baik.
Sesi berikutnya petugas lapangan melakukan uji coba di Dusun Gedongan, Sinduadi, Mlati, Sleman. Petugas lapangan disebar di 20 rumah tangga untuk mencoba melakukan wawancara langsung dilapangan. Dalam proses tersebut diambil video selama proses ujicoba. Hal ini dilakukan untuk melakukan evaluasi dan memberikan masukan kepada enumerator hal-hal yang perlu ditingkatkan.
Selama proses pelatihan dilakukan pretest dan posttest setiap harinya. Pretest dan posttest dilakukan untuk memantau pengetahuan petugas lapangan terkait materi yang disampaikan pada hari tersebut. Kami berharap semua peserta bisa menerapkan pengetahuan yang ada di lapangan.